Wanaloka.com – Berdasarkan analisis dan pemantauan data cuaca, Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) mengidentifikasi ada potensi cuaca ekstrem berupa peningkatan intensitas curah hujan di sekitar wilayah Jawa. Dalam 24 jam terakhir misalnya, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat terukur di Sleman Yogyakarta (102.7 mm/hari), Cilacap Jawa Tengah (94.4 mm/hari), Sangkapura Jawa Timur (71.9 mm/hari), dan Cengkareng DKI Jakarta (55 mm/hari).
“Mencermati hasil analisis dinamika atmosfer terkini, potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Jawa diprakirakan masih dapat berlangsung hingga pekan depan,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto pada 19 Januari 2024.
Faktor pemicunya adalah:
Pertama, aktivitas Monsun Asia menguat disertai potensi seruakan dingin sehingga dapat menyebabkan peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan sebelah selatan ekuator.
Baca Juga: Sugeng Sapto: Sedimentologi – Stratigrafi untuk Eksplorasi dan Mitigasi Bencana
Kedua, Madden Julian Oscillation (MJO) aktif di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah, sehingga turut memicu potensi peningkatan awan hujan.
Ketiga, pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang terbentuk di wilayah Laut Jawa dan Pulau Jawa bagian barat hingga bagian tengah yang disebabkan adanya sistem tekanan rendah di sekitar Australia dan di Samudra Pasifik tenggara Papua.
Potensi Hujan Sedang-Lebat Periode 20-23 Januari 2024 di Pulau Jawa terjadi di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Sedangkan Periode 24-26 Januari 2024 terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Baca Juga: 5 Provinsi Jadi Prioritas Nasional Simulasi Penanggulangan Bencana
Discussion about this post