Ketiga, masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan memasuki kawah-kawah di komplek Dieng yang dapat berpotensi terjadi erupsi freatik, berupa semburan lumpur atau lontaran material. Juga larangan beraktivitas di kawah-kawah dengan konsentrasi gas vulkanik yang tinggi dan berbahaya bagi kehidupan. Keempat, Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten diminta senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Dieng di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Telp. 085326951587 atau Pusat Vulkanologi dan MItigasi Bencana Geologi-Badan Geologi.
Aktivitas Kawah Timbang dan Sileri
Kawasan Dataran Tinggi Dieng merupakan komplek gunung api aktif tipe A yang secara administratif masuk di wilayah Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Secara morfologi memiliki beberapa kawah dan lapangan fumarola yang saat ini masih aktif, yakni kawah Timbang dan kawah Sileri yang sering mengalami peningkatan aktivitas dan erupsi.
Baca Juga: Ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu Pertegas Kemerdekaan Pers Harus Diperkuat
Aktivitas terakhir di kawah Timbang terjadi pada 23 Mei 2011 dan mengalami peningkatan kembali pada 27 Maret 2013. Kawah tersebut mengeluarkan aliran gas CO2 dengan konsentrasi sangat berbahaya sejauh maksimum 2 kilometer ke arah selatan dengan tinggi asap maksimum mencapai 500 meter.
Aktivitas terakhir di kawah Sileri terjadi pada 29 April 2021 berupa erupsi freatik. Erupsi ini tidak didahului peningkatan gempa-gempa vulkanik yang signifikan. Erupsi disebabkan terjadinya akumulasi tekanan uap air di level yang dangkal di bawah permukaan. Material yang dilontarkan berupa lumpur dengan radius kurang dari 500 meter dari pusat erupsi.
Gunung Api Dieng dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Dieng yang berada di Desa Karang Tengah RT 01/02 Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. [WLC02]
Sumber: Magma Indonesia
Discussion about this post