Potensi dan Ancaman
Potensi ancaman yang dimaksud meliputi, pertama, jika pasokan magma dari kedalaman terus berlangsung dan cenderung meningkat, maka erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar. Potensi (ancaman) bahaya dari lontaran material vulkanik, baik yang berukuran batu (bom), lapili, atau pasir diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).
Kedua, untuk potensi (ancaman) dari abu erupsi dapat menyebar lebih luas atau jauh, tergantung arah dan kecepatan angin.
Ketiga, material erupsi yang jatuh dan terendapkan di bagian puncak dan lereng Marapi dapat menjadi lahar saat bercampur dengan air hujan. Artinya, ada potensi bahaya dari aliran banjir lahar pada lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Marapi.
Baca Juga: Sesar Aktif Baru Penyebab Gempa Sumedang Diberi Nama Sesar Sumedang
“Juga ada potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun, seperti gas CO2, CO, SO2, dan H2S di area kawah atau puncak Marapi,” imbuh Hendra.
Sehubungan tingkat aktivitas Marapi pada Level III, PVMBG merekomendasikan selain masyarakat, pendaki atau pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan pada wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Marapi. Juga bagi yang bermukim di sekitar lembah atau aliran bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi agar selalu mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.
“Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA),” ucap Hendra.
Baca Juga: Tanpa Dokumen, Pengiriman 787 Burung Liar ke Jakarta Digagalkan
Juga mengenakan perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu, masyarakat diminta untuk mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
PVMBG menyatakan akan terus memonitor perkembangan aktivitas Marapi. Untuk mendapatkan informasi akurat terkait perkembangan Marapi, baik masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantaunya melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram). [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM
Discussion about this post