“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” jelas Daryono.
BMKG menegaskan, gempa 5,2 magnitudo tersebut tidak berpotensi tsunami.
Sedangkan guncangan dampak gempa di kawasan Laut Banda ini, dirasakan di daerah Amahai, Banda, Pulau-Pulau Babar dengan skala intensitas II hingga III MMI, yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Baca Juga: Konservasi Tanah dan Air Kunci Keberlanjutan Masa Depan Bumi
BMKG menyatakan, gempa ini gempa susulan pasca terjadinya gempa 7,2 magnitudo di Laut Banda, Maluku.
“Hingga (Selasa) pukul 13.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 204 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershocks,” jelas Daryono.
BMKG menegaskan, dampak gempa 5,2 magnitudo hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan. Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Warga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. [WLC01]
Sumber: Inatews BMKG
Discussion about this post