Kelima, dalam laporan World Risk Report (WRI) tahun 2022, Indonesia tercatat sebagai negara nomor tiga di dunia yang paling berisiko terkena bencana setelah Filipina dan India.
Keenam, kondisi ini memburuk karena laporan WRI tahun 2023 menempatkan Indonesia sebagai negara kedua yang paling berisiko terkena bencana setelah Filipina. Padahal pada 2018 Indonesia tidak termasuk dalam 10 besar negara yang paling berisiko terhadap bencana.
Ketujuh, bergesernya posisi Indonesia menjadi negara yang berisiko sangat tinggi terhadap bencana ini menunjukkan, Indonesia memiliki tingkat paparan, kerentanan dan kerawanan tinggi terhadap bencana, sementara kapasitas penanganan bencana kurang dan minimnya adaptasi terhadap bencana.
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem, La Nina Tingkatkan Potensi Hujan Lebat Hingga Awal 2025
Kedelapan, pada 2014 – 2024 terdapat 35.925 kejadian bencana di Indonesia yang menghilangkan sedikitnya 11.350 nyawa.
Kesembilan, intensitas bencana di Indonesia juga menunjukkan trend peningkatan.
Sementara industri peternakan telah berkontribusi secara signifikan terhadap perubahan iklim melalui emisi gas rumah kaca (karbondioksida/CO2, Metana/CH4, Nitrous Oksida/NO2) dalam jumlah besar. Juga berkontribusi dalam perusakan lingkungan akibat polusi udara-tanah-air dan deforestasi secara luas, dan karenanya dampak industri peternakan terhadap pemanasan global tidak dapat diabaikan.
Baca Juga: Kasasi Ditolak MA, Perjuangan Suku Awyu Mempertahankan Hutan Papua Jalan Terus
“Tanpa pengurangan signifikan dalam konsumsi daging global, kita akan kehilangan peluang strategis dalam mengatasi perubahan iklim, menyelamatkan bumi dan segenap penghuninya,” papar Yogen.
Usulan untuk Pemerintahan Prabowo
Dengan mempertimbangkan berbagai fakta tersebut, komunitas Vegan Squad mengajukan usulan dan mendorong Pemerintahan Prabowo Subianto untuk mengambil langkah-langkah berikut:
Pertama, membuat kebijakan mengurangi konsumsi daging sebagai salah satu langkah strategis dan ekonomis dalam mengatasi perubahan iklim.
Baca Juga: Solusi Food Waste di Jakarta, Sampah Hotel Restoran Kafe Tak Masuk TPA
Kedua, menjalankan komitmen mengurangi deforestasi secara signifikan dan menghindari proyek-proyek pembangunan yang memperburuk deforestasi.
Ketiga, melakukan dan memperluas edukasi pada masyarakat tentang pola hidup vegan/vegetarian sebagai langkah efektif mengatasi perubahan iklim, dengan melibatkan berbagai pihak, seperti media, lembaga pendidikan, kelompok agamawan, korporasi, komunitas-komunitas vegan, dan lainnya.
Keempat, mendorong dan memfasilitasi produksi pangan lokal nabati untuk mendukung dan memperluas penerapan pola hidup vegan/vegetarian.
Kelima, mendukung dan memfasilitasi perluasan pertanian selaras alam dengan melibatkan organisasi dan komunitas petani. [WLC02]
Discussion about this post