Baca Juga: Ini Pemicu Gempa Dangkal Guncang Nias Selatan
Sementara itu, sampah yang lambat membusuk meliputi daun, kulit buah keras, tulang, hingga kayu lunak diproses dengan pengomposan menggunakan sejumlah teknologi. Pengomposan yang normalnya berbulan-bulan, kini hanya memerlukan waktu tujuh hari.
Adapun sampah plastik, kertas tidak bernilai, pembalut, bungkus makanan, dan barang bekas yang dapat terbakar diolah dengan insenerator yang menghasilkan pestisida organik untuk mencegah hama tanaman dan pertanian. Sebanyak satu ton sampah bisa menghasilkan 4000 liter pestisida organik.
Baca Juga: Kurangi Sampah Plastik Sekali Pakai, ITB Luncurkan Stasiun Isi Ulang Air Minum
Salah satu hasil dari penggunaan produk Masaro bagi pertanian di Tinumpuk, Indramayu, pada 2016. Lahan pertaninan yang menggunakan produk Masaro bisa panen dua pekan lebih cepat, padahal ditanam lebih lambat 10 hari. Biaya yang dikeluarkan 2/3 lebih murah, tidak terkena hama, hasil lebih bersih, panen meningkat dari 5 ton menjadi 8,4 ton, dan pH tanah menjadi netral.
Ia berharap, teknologi tersebut dapat diterapkan lebih masif untuk penanganan sampah di Indonesia. Serta menjadikan bidang pertanian, peternakan, dan perikanan lebih bersih dan menguntungkan. [WLC02]
Sumber: ITB
Discussion about this post