Senin, 15 September 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tukad Meluap Semalam di Bali, 16 Warga Tewas dan 552 Warga Mengungsi

Jumat, 12 September 2025
A A
Kepala BNPB di antara pengungsi banjir di Bali, 11 September 2025. Foto Dok. BNPB.

Kepala BNPB di antara pengungsi banjir di Bali, 11 September 2025. Foto Dok. BNPB.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Senin, 8 September 2025 hingga Selasa, 9 September 2025, langit Bali yang biasanya cerah berubah muram. Awan pekat. Hujan deras mengguyur tanpa henti sejak tengah malam hingga menjelang pagi. Seolah tak terbendung, hujan itu menumpahkan seluruh isinya di Pulau Dewata.

Air hujan yang turun deras hingga pagi tak lagi mampu ditampung tanah dan saluran drainase kota. Tukad-tukad yang melintas di tengah pemukiman warga, seperti Tukad Badung di Denpasar dan beberapa anak sungai di Jembrana serta Gianyar, menerima debit air berlipat ganda. Hulu yang berada di daerah perbukitan menambah deras arus, menggelontorkan lumpur dan material kayu ke aliran sungai.

Tukad berarti “sungai” dalam bahasa Bali. Secara umum, aliran sungai memanjang dari dataran tinggi (hulu) menuju dataran rendah (hilir), lalu bermuara di danau, rawa, atau laut.

Baca juga: Aplikasi SisaJadi, Berdayakan UMKM Kurangi Food Loss hingga Swasembada Pangan

Tukad Badung, Tukad Pangkung, Tukad Mati, dan Tukad Bindu adalah sebagian dari sungai yang membelah Pulau Bali. Tak sekadar mengalirkan air dari hulu, aliran-aliran ini juga memberi manfaat bagi pengairan, rekreasi, hingga olahraga air. Bagi masyarakat Bali, tukad bagaikan urat nadi yang menghidupi sekaligus menghubungkan manusia dengan alam.

Namun tidak demikian kondisi tukad-tukad malam itu. Rentetan peristiwa bencana terjadi di beberapa wilayah. Di Denpasar, Tukad Badung meluap pada dini hari. Permukaan air naik cepat, merendam jalan, rumah, dan fasilitas umum. Di Gianyar dan Klungkung, aliran deras dari hulu Tukad Sukawati dan Dawan juga tak terbendung, membuat air menggenangi desa-desa.

Di Jembrana, sungai-sungai yang langsung bermuara ke laut selatan mengalami hambatan aliran. Saat debit dari hulu meningkat, air tidak cepat terbuang ke laut, sehingga menambah lama durasi banjir.

Baca juga: Potret Baik Buruk Pengelolaan Sampah Sisa Makanan Program MBG

Di wilayah lain seperti Kabupaten Karangasem, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung, hujan tidak hanya memicu banjir tetapi juga tanah longsor.

Ada anomali cuaca

Analisa sementara menunjukkan banjir dan longsor di Bali bukan sekadar akibat hujan sesaat. Melainkan akumulasi faktor mulai dari intensitas hujan di atas normal, kondisi hidrologi sungai, topografi perbukitan dan pasang laut yang memperlambat aliran.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mencatat ada anomali cuaca, di mana pergerakan awan hujan dari Samudera Hindia terdorong angin baratan menuju Pulau Dewata. Dalam waktu singkat, curah hujan meningkat tajam dan melebihi ambang normal harian.

Baca juga: Oktober 2025, KLH Terbitkan Aturan Pemanfaatan Sampah Organik untuk Pupuk Organik

Peningkatan curah hujan di Bali juga dipengaruhi fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dalam fase 3 (Indian Ocean) yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat. Bahkan, secara spasial diprediksi aktif melewati sebagian wilayah Indonesia, termasuk Bali hingga tanggal 12 – 17 September 2025. Sementara untuk Gelombang Rossby diprediksi aktif di wilayah Bali hingga tanggal 12 September 2025.

Pada tanggal 9 September 2025, curah hujan di hampir seluruh wilayah Bali, khususnya bagian tengah-selatan berkisar hingga 200-385 mm/hari dengan kategori ekstrem.

Peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah terdampak kejadian dan sekitarnya sudah dikeluarkan dari sistem radar Forward-Looking Optical Doppler Lidar (FOD) BMKG Bali tanggal 8 September 2025 melalui peringatan dini 3 harian dan diperbaharui tanggal 9 September 2025 pagi. Untuk peringatan dini nowcasting telah dikirim sebanyak 11 kali, mulai tanggal 9 September 2025 pukul 02.15 WITA sampai dengan tanggal 10 September 2025 pukul 05.10 WITA.

Baca juga: Pertemuan Menteri Lingkungan Hidup se-ASEAN, Krisis Lingkungan Global Tak Kenal Batas Negara

Sementara Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum mengungkapkan, curah hujan merata di Bali dengan intensitas tinggi sebesar 245.5 mm/hari dengan durasi yang lama pada 8-9 September 2025. Kondisi itu menyebabkan peningkatan aliran debit banjir sungai sebesar 85,85 m3/detik.

Dampak cuaca ekstrem Bali

Tukad Badung yang membelah jantung Denpasar akhirnya tak sanggup menampung air. Lima anak sungai menyalurkan debit besar ke aliran utama hingga sungai meluap. Air menerobos jalan, masuk ke rumah-rumah dan memaksa warga mencari tempat lebih tinggi. Dari peristiwa itu, 8 orang meninggal dunia, 2 masih hilang, sementara 225 orang lainnya harus mengungsi. Genangan tercatat di 81 titik.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: banjir Balicuaca ekstremTukad Badung

Editor

Next Post
Bangunan roboh dampak angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Foto Dok BNPB.

Hujan Lebat dan Angin Kencang Mengintai 12-18 September 2025

Discussion about this post

TERKINI

  • Demonstrasi untuk mendesak penutupan TPL, Juli 2025. Foto Dok. AMAN.Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM terhadap Masyarakat Adat Tapanuli Raya
    In News
    Jumat, 12 September 2025
  • Bangunan roboh dampak angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Foto Dok BNPB.Hujan Lebat dan Angin Kencang Mengintai 12-18 September 2025
    In News
    Jumat, 12 September 2025
  • Kepala BNPB di antara pengungsi banjir di Bali, 11 September 2025. Foto Dok. BNPB.Tukad Meluap Semalam di Bali, 16 Warga Tewas dan 552 Warga Mengungsi
    In Bencana
    Jumat, 12 September 2025
  • Ilustrasi aplikasi. Foto MariusMB/pixabay.com.Aplikasi SisaJadi, Berdayakan UMKM Kurangi Food Loss hingga Swasembada Pangan
    In IPTEK
    Kamis, 11 September 2025
  • Sampah organik dari sisa makanan program MBG di SPPG Sayang-Sayang, Mataram, NTB. Foto Dok. KLH.Potret Baik Buruk Pengelolaan Sampah Sisa Makanan Program MBG
    In Lingkungan
    Kamis, 11 September 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media