Upaya pemerintah meningkatkan kewaspadaan dengan mengoptimalkan fungsi infrastruktur sumber daya air di wilayah urban atau yang rentan terhadap banjir. Seperti penyiapan kapasitas pada sistem drainase, sistem peresapan dan tampungan air, agar secara optimal dapat mencegah terjadinya banjir.
Selain itu juga perlu dipastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan tinggi saat musim hujan dan penggunaannya saat musim kemarau.
Dampak Siklon Tropis Yinxing
BMKG juga memonitor Siklon Tropis Yinxing di sekitar Laut Filipina. Siklon ini memengaruhi dinamika cuaca di wilayah Indonesia.
Baca Juga: Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Sempat Terhenti 1 November, Diduga Tersumbat
Intesitas Siklon Tropis Yinxing diprediksi meningkat dalam 24 jam ke depan dan teramati bergerak semakin menjauhi wilayah Indonesia. Namun pertumbuhannya dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24-48 jam ke depan berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah, seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Selain itu, pengaruh siklon ini juga menyebabkan peningkatan tinggi gelombang laut antara 1,25 hingga 2,5 meter (kategori laut sedang) di wilayah Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Maluku, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan BMKG, Direktur Meteorologi Publik, Andri Ramdhani menjelaskan, diketahui bahwa fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial juga berdampak pada peningkatan ketersediaan massa uap air basah dan memicu gangguan pola angin yang dapat mendukung pertumbuhan awan – awan hujan.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, 10 Tewas dan Rumah Warga Terbakar
Pada saat bersamaan, labilitas lokal yang kuat serta adanya pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di beberapa wilayah di Indonesia mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
“Dalam sepekan ke depan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak ikutannya berupa bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di seluruh wilayah Indonesia,” kata dia. [WLC02]
Sumber: BMKG
Discussion about this post