Wanaloka.com – Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi atau letusan dengan kolom asap yang tidak teramati, Minggu, 3 November 2024 pukul 23.57 WITA dalam status Level III atau SIAGA. Letusan tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sekitar 24 menit 10 detik.
“Akibat erupsi ini, material pijar menyebar hingga menyebabkan kebakaran di pemukiman warga,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid dalam konferensi pers di Bandung, Senin, 4 November 2024.
Kemudian pada pukul 24.00 WITA, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan statusnya ke level IV atau AWAS pada pukul 24.00 WITA karena peningkatan sejumlah parameter aktivitas vulkanik.
Baca Juga: Potensi Kriminalisasi Warga di Morowali Tinggi Demi Hilirisasi Mineral
“Erupsi lanjutan terjadi pada pukul 01.34 dan 02.24 WITA dengan kekuatan yang lebih kecil dibanding erupsi pertama,” imbuh Wafid.
Operasi tanggap darurat masih berlangsung pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Upaya pencarian dan pertolongan terus dilakukan untuk memastikan semua korban terevakuasi dari lokasi terdampak.
Badan Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas yang berbasis di Kabupaten Maumere memutakhirkan data korban tewas akibat letusan per Senin, 4 November 2024 pukul 11.51 WITA menjadi 10 orang.
Baca Juga: Ani Mardiastuti, Penelitian Ekosistem Air Terjun di Indonesia Masih Terbatas
“Sembilan warga berhasil dievakuasi petugas SAR dan 1 lagi masih berada di reruntuhan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari dalam siaran tertulis.
Pemantauan hingga siang ini, pukul 12.30 WITA, erupsi tersebut berdampak pada kerusakan rumah penduduk di radius area 7 km dari puncak gunung. Selain itu, hujan abu juga turun pada radius tersebut.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama daerah Dulipali, Padang Pasir dan Nobo.
Baca Juga: Proyek IKN Dinilai Mengancam Kekayaan Biodiversitas Teluk Balikpapan
Evakuasi warga
Setelah status Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi AWAS, Wafid meminta warga terdampak erupsi dievakuasi ke luar radius aman 7 kilometer dari kawah.
“Jika terjadi letusan kembali, para pengungsi tidak akan terdampak,” ujar Wafid.
Discussion about this post