Rabu, 3 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Widiyatno, Perlindungan Spesies Asli dan Keragaman Genetik Hutan Tropis Lewat Enrichment Planting

Metode ini berpotensi menyerap karbon dan menurunkan emisi gas rumah kaca Indonesia sebagai bagian dari aksi mitigasi perubahan iklim.

Kamis, 26 September 2024
A A
Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM Prof. Widiyatno. Foto UGM.

Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM Prof. Widiyatno. Foto UGM.

Share on FacebookShare on Twitter

Ia menambahkan, strategi pemilihan jenis yang tepat untuk enrichment planting pada lanskap hutan hujan tropis sekunder melalui ilmu silvikultur. Hasil rumusan silvikultur tersebut dapat diaplikasikan dalam pengelolaan hutan alam dengan menggunakan sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ) dengan teknik silvikultur intensif. Teknik ini terbukti mampu memberikan berbagai keuntungan, di antaranya mengurangi kerusakan pohon yang ditanam dan meningkatkan persentase hidup tanaman.

Baca Juga: Mengenal Bulan Mini yang Mengelilingi Bumi pada 25 dan 29 September 2024

Widiyatno menambahkan, melalui enrichment planting, keragaman genetik dan perlindungan native species dapat lebih terjaga dan ditingkatkan. Terlebih peningkatan pertumbuhan dan produktivitas hutan dengan sistem silvikultur TPTJ ini dapat mempertahankan dan meningkatkan kelestarian dalam pengelolaan hutan alam hingga berdampak dari sisi simpanan karbon dengan mengurangi emisi gas CO2.

“Metode ini berpotensi dalam melakukan serapan karbon dan menurunkan emisi gas rumah kaca Indonesia sebagai bagian dari aksi mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan,” ungkap Guru Besar Fakultas Kehutanan ke-33 di UGM ini. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Emisi gas rumah kacaEnrichment PlantingFakultas Kehutanan UGMhutan tropisProf. Widiyatnosilvikultur intensif

Editor

Next Post
Bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Palu pada 2018. Foto Adi Permana/ITB.

Yang Unik dari Bencana Palu 2018 , Gempa Bumi Berpusat di Darat yang Memicu Tsunami

Discussion about this post

TERKINI

  • Peneliti Hidrologi Hutan dan Konservasi DAS UGM, Hatma Suryatmojo. Foto Dok. UGM.Hatma Suryatmojo, Banjir Bandang Sumatra Akibat Akumulasi Dosa Ekologis di Hulu DAS
    In Sosok
    Selasa, 2 Desember 2025
  • Tangkapan video pendek tentang banjir bandang di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Foto @masinton/instagram.Kerugian Bencana Ekologis Sumatra Rp68,67 Triliun, Tak Sebanding Sumbangan dari Tambang dan Sawit
    In Lingkungan
    Selasa, 2 Desember 2025
  • Bantuan logistik untuk wilayah terdampak bencana Sumatra, Provinsi Aceh, Provinsi Sumatra Utara, dan Provinsi Sumatra Barat. Foto BNPB.Update Bencana Sumatra, Korban Tewas 442 Orang Terbanyak di Sumut
    In Bencana
    Senin, 1 Desember 2025
  • Kondisi Agam, Sumatra Barat usai banjir bandang, Sabtu, 29 November 2025. Foto Dok. BNPB.Tiga Provinsi Sumatra Kewalahan, Akademisi dan Masyarakat Sipil Desak Status Bencana Nasional
    In News
    Minggu, 30 November 2025
  • Peta tambang di Pulau Sumatra. Foto Jatam.Jatam Tegaskan Longsor dan Banjir Bandang di Sumatra Akibat Ledakan Izin Ekstraktif
    In Lingkungan
    Sabtu, 29 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media