Senin, 23 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Mengenal Bulan Mini yang Mengelilingi Bumi pada 25 dan 29 September 2024

Yang ditengarai ‘kembaran bulan’ adalah objek lain seperti asteroid yang terperangkap dalam gravitasi Bumi dan mengelilingi Bumi pada periode tertentu.

Rabu, 25 September 2024
A A
Asteroid di antara Bumi dan bulan. Foto BRIN.

Asteroid di antara Bumi dan bulan. Foto BRIN.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Fenomena yang disebut sebagai “bulan kembar” baru-baru ini ramai diperbincangkan di media sosial, memunculkan berbagai spekulasi di kalangan netizen. Banyak yang mengira bahwa fenomena tersebut adalah kejadian astronomis langka yang memperlihatkan dua bulan di langit secara bersamaan.

Namun, Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menyebut istilah “bulan kembar” sebenarnya tidak sepenuhnya tepat. Sebab satelit alami Bumi yang dikenal sebagai bulan merupakan satu-satunya benda langit yang ukurannya besar dan dengan mata telanjang selalu terlihat mengelilingi Bumi.

Sementara yang ditengarai ‘kembaran bulan’ adalah objek lain seperti asteroid yang dapat terperangkap dalam gravitasi Bumi dan mengelilingi Bumi pada periode tertentu. Seperti salah satu fenomena yang menarik perhatian astronom adalah asteroid dengan kode “2024 PT5”.

Baca Juga: Tak Hanya Megathrust, Pakar Ingatkan Warga Waspada Sesar Aktif di Daratan

“Objek ini sering disebut sebagai bulan mini atau mini moon,” kata Thomas.

Thomas mengatakan bahwa asteroid ini akan tertangkap oleh gravitasi Bumi dari 29 September hingga 25 November 2024.

“Asteroid ini bukan bulan kedua, tetapi karena terjebak sementara dalam orbit Bumi. Beberapa media menyebutnya sebagai ‘bulan mini’,” jelas Thomas.

Baca Juga: Hutan Lindung Maratus di Kalimantan Selatan akan Dubah Jadi Taman Nasional

Asteroid 2024 PT5 berukuran sangat kecil, hanya sekitar 10 meter. Ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan bulan, sehingga tidak mungkin terlihat seperti bulan purnama yang dilihat di langit.

“Orbitnya juga tidak berbentuk lingkaran sempurna, melainkan akan sempat dan hanya sekali mengelilingi Bumi sebelum akhirnya lepas kembali ke orbit asalnya mengelilingi Matahari,” tambah Thomas.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: 2024 PTSBRINbulan kembarbulan miniobjek langit

Editor

Next Post
Acara The 5th Regional Geoheritage Conference Symposium di Makasar, Sulawesi Selatan, 23 September 2024. Foto Kementerian ESDM.

Kementerian ESDM Janjikan Pengembangan Geopark untuk Konservasi Warisan Geologi

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi menunggu hujan reda. Foto Shlomaster/pixabay.com.Baru 19 Persen Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Kemarau
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Ilustrasi pulau kecil. Foto Dok. KKP.KKP Larang Jual Beli Pulau, Tapi Boleh Dimanfaatkan Pemodal Luar dan Dalam Negeri
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Cherax igli, salah satu lobster baru temuan tim peneliti Fakultas Biologi UGM. Foto Dok. Christian Lukhaup.Ada Temuan Tujuh Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
    In Rehat
    Jumat, 20 Juni 2025
  • Ilustrasi pertambangan di pulau kecil. Foto Dok. KKP.Ada Izin Tambang di Pulau Kecil Citlim di Kepulauan Riau
    In News
    Jumat, 20 Juni 2025
  • Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Hatma Suryatmojo. Foto UGM Channel/Youtube.Hatma Suryatmojo, Berlakukan Moratorium Tambang di Kawasan Geopark, Pulau Kecil dan Hutan Lindung
    In Sosok
    Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media