Wanaloka.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendorong penguatan standar keselamatan dan keamanan wisata arung jeram menjadi salah satu kegiatan wisata minat khusus yang potensial di Indonesia.
Mengingat wisata arung jeram merupakan kegiatan wisata yang berisiko tinggi dan rentan bencana yang dapat dipengaruhi sejumlah faktor seperti bencana alam dan kondisi geologis lokasi.
Selain itu, dalam Permenparekraf Nomor 4 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pariwisata, wisata arung jeram digolongkan sebagai wisata dengan standar usaha berisiko menengah tinggi.
Baca juga: Catatan Jatam, Tujuh Tahun Raksasa Industri Nikel Berproduksi dan Sarat Perusakan Lingkungan Hidup
“Ini membuat isu keselamatan dan keamanan menjadi sangat penting dalam keadaan krisis. Jadi kesiapan dan sistem tanggap darurat menjadi penting untuk menyelamatkan nyawa, mengurangi kerugian, serta meningkatkan kesadaran masyarakat,” kata Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo dalam “Sosialisasi Keamanan dan Keselamatan Wisata Arung Jeram Indonesia” di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Agustus 2025.
Fadjar menuturkan sebenarnya Kemenpar memiliki program pelatihan dan sertifikasi bagi operator wisata arung jeram. Namun, untuk penguatan standar keselamatan arung eram memerlukan kolaborasi dengan pihak terkait. Terutama Asosiasi Perusahaan Wisata Arung Jeram Indonesia/Indonesia White Water Operators Association (IWWO) serta pemerintah daerah.
Discussion about this post