Sebab, berdasarkan catatan Kemenpar ada 420 operator wisata arung jeram yang tersebar di seluruh Indonesia. Perlu upaya mendorong terciptanya keselamatan arung jeram seperti pelatihan dan sertifikasi, integrasi pemantauan cuaca, pengawasan dan evaluasi standar operasional prosedur, serta manajemen risiko dan identifikasi risikonya.
Baca juga: Kata Pakar Soal MBG, Keracunan Berulang hingga Dugaan Food Tray Mengandung Minyak Babi
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan dewan pendiri IWWO, I Made Antara mengatakan ada sejumlah aspek yang perlu diperkuat dalam standar keselamatan dan keamanan wisata arung jeram.
Di antaranya mencakup penguatan sumber daya manusia (SDM), seperti pengetahuan terkait kapasitas perahu, pengetahuan medan. Juga kesiapsiagaan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam, seperti penggunaan peralatan yang berkualitas tinggi dan memadai, serta penerapan standar operasional prosedur (SOP) keselamatan yang telah ada.
“SOP ini dibuat dan disepakati oleh orang-orang yang sudah berpengalaman di bidangnya. Jika SOP ini sudah disepakati, maka dilakukan sosialisasi kepada semua pihak yang terkait untuk dilaksanakan dan tidak dilanggar,” kata Made. [WLC02]
Sumber: Kementerian Pariwisata
Discussion about this post