Wanaloka.com – Debit air Sungai Mawomba yang meluap usai hujan turun dengan intensitas tinggi mengakibatkan sebagian permukiman warga di wilayah Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah terendam pada Minggu, 21 Januari 2024. Ada empat desa yang tergenang, yakni Desa Mawomba di Kecamatan Tojo Barat; Desa Bahari, Desa Tayawa dan Desa Lemoro di Kecamatan Tojo.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin, 22 Januari 2024 pukul 12.00 WIB, banjir berangsur surut di beberapa titik.
Banjir juga berdampak pada 553 unit rumah, 7 unit di antaranya hanyut terbawa arus. Selain itu terdapat 1 unit masjid, 3 unit fasilitas pendidikan dan 1 unit puskesmas pembantu turut terdampak, serta akses jalan Trans Malino (Morut -Tayawa) terputus.
Baca Juga: KLHK Klaim Deforestasi Capai Angka Terendah 104 Ha Tahun 2022
Kemudian sebanyak 553 kepala keluarga di wilayah tersebut terdampak bencana banjir. Satu orang warga terbawa arus dan tewas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una langsung turun ke lokasi terdampak untuk melakukan penanganan, kaji cepat dan berkoordinasi dengan aparat terkait penanganan lebih lanjut.
Kondisi terkini masyarakat dan tim gabungan melakukan pembersihan sisa material banjir di rumah masing-masing. Ada rumah dari lima kepala keluarga rusak berat diterjang banjir, sehingga terpaksa mengungsi ke rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca Juga: Potensi Unik Sumber Daya Geologi Desa Jadi Site Museum Geologi
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan dengan itensitas sedang hingga lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada siang sampai dini hari di wilayah Toju Una-Una dan sebagian wilayah Sulawesi Tengah pada 23-25 Januari 2024.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pers BNPB, 22 Januari 2024 mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat, khsususnya bagi wilayah rawan bencana banjir seperti di sekitar daerah aliran sungai, agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan.
Upaya mitigasi yang bisa dilakukan antara lain membersihkan saluran air dan sungai secara rutin untuk meminimalisir terjadinya penyumbatan, penyempitan dan pendangkalan sungai yang mengakibatkan debit air sungai meluap ketika hujan deras terjadi.
Discussion about this post