“Tingkat aktivitas kedua gunung api itu dinaikkan berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik kedua gunung api itu,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan di Bandung, Selasa, 16 April 2024.
Baca Juga: Kupatan Kendeng 2024 Momentum Refleksi Proyek Eksploitatif di Jawa Tengah
Hendra menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Ruang mengalami peningkatan pascagempa tektonik dan terasa di area gunung tersebut. Jumlah Gempa Vulkanik Dalam (VTA) yang tercatat meliputi 10 April 2024 (terjadi 4 kali); 11 April 2024 (5 kali); 12 April 2024 (6 kali); 13 April 2024 (17 kali); 14 April 2024 (23 kali); 15 April 2024 (146 kali) dan 16 April 2024 – sampai pukul 12.00 (198 kali).
Sementara hasil pengamatan visual Gunung Awu, kegempaan dan deformasi, intrusi magma di kedalaman menuju permukaan masih terekam secara instrumental. Kondisi tersebut diindikasikan dengan kemunculan kegempaan Vulkanik Dalam dan Vulkanik Dangkal.
“Kemunculan gempa-gempa tektonik lokal berintensitas besar dapat pula memicu peningkatan aktivitas vulkanik Awu. Juga perlu diwaspadai kejadian gempa-gempa dengan energi besar dan menerus yang berpotensi untuk mendobrak kubah lava dan mengakibatkan erupsi eksplosif,” ujar Hendra.
Baca Juga: Korban Tewas Akibat Longsor Tana Toraja Menjadi 18 Orang
Sehubungan dengan penaikan status kedua gunung tersebut, rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG akan disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diminta tidak memasuki dan tidak beraktivitas di dalam wilayah radius 5 km dari pusat kawah Gunung Awu dan 4 km dari pusat kawah Gunung Ruang.
Masyarakat juga diminta agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Badan Geologi melalui PVMBG. Serta tidak terpancing informasi yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas kedua gunung itu. Masyarakat juga diminta untuk mengikuti arahan dari instansi berwenang, yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.
Informasi perkembangan aktivitas vulkanik bisa diakses melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website https://magma.esdm.go.id. [WLC02]
Sumber: BNPB, Kementerian ESDM
Discussion about this post