Pasca laporan semburan tersebut, Bupati Kabupaten Mandailing Natal bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Mandailing Natal turun ke lapangan untuk meninjau lokasi semburan lumpur panas.
Baca juga: Akademisi dan LBH se-Jawa Ajukan Permohonan Informasi Publik Soal Pengelolaan PLTU ke KLH
Selain itu, tim dari Dirjen Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) juga diturunkan untuk mengambil sampel lumpur semburan untuk dilakukan uji laboratorium di Jakarta.
Hasil sementara tim yang telah diturunkan ke lapangan, semburan lumpur tersebut tidak mengandung gas beracun H2S. Hingga kini, penyebab munculnya semburan lumpur panas tersebut masih dalam penyelidikan. [WLC02]
Discussion about this post