Sabtu, 6 September 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ahmad Fauzi, Kerusakan Lingkungan Akibat Tata Kelola Kebijakan SDA Tak Matang

Solusinya adalah meningkatkan produktivitas sumber daya hingga empat kali lipat dengan cara mengurangi konsumsi SDA hingga separuhnya dan tetap menggandakan kesejahteraan.

Minggu, 31 Agustus 2025
A A
Guru Besar Ekonomi Manajemen Prof. Ahmad Fauzi. Foto FEM IPB University.

Guru Besar Ekonomi Manajemen Prof. Ahmad Fauzi. Foto FEM IPB University.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Iatrogenik merujuk pada intervensi kebijakan yang menimbulkan kerusakan baru akibat pemahaman yang tidak utuh terhadap interaksi ekosistem. Iatrogenik menjadi fenomena dalam tata kelola sumber daya alam (SDA) dan pembangunan wilayah.

“Banyak kebijakan yang tidak matang dan tidak memperhitungkan dampak jangka panjang, sehingga berujung pada kerusakan lingkungan seperti deforestasi, degradasi ekosistem pesisir, dan konflik sosial,” ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, Prof. Ahmad Fauzi dalam Seminar Nasional Iatrogenik Tata Kelola SDA dan Pembangunan Wilayah di Auditorium Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, Rabu, 26 Agustus 2025.

Fenomena seperti ini muncul karena kebijakan yang bersifat unintended, tidak sensitif terhadap konflik, dan mengabaikan pengetahuan lokal. Ia juga mengkritisi fragmentasi kebijakan SDA yang menyebabkan tumpang tindih pengelolaan antara pemerintah pusat dan daerah.

Baca juga: Kearifan Lokal Kelekak, Siapa Menebang Pohon Wajib Menanam Kembali

Salah satu solusi yang ditawarkan Fauzi adalah penerapan konsep factor four. Konsep ini dikembangkan Ernst von Weizsäcker pada 1998 yang mengusulkan peningkatan produktivitas sumber daya hingga empat kali lipat. Caranya dengan mengurangi konsumsi SDA hingga separuhnya, tetapi tetap menggandakan kesejahteraan.

Selain itu, ia juga menyebutkan tentang perbaikan tata kelola dengan penerapan regional resource accounting, serta peningkatan kompleksitas ekonomi yang berkelanjutan.

“Neraca SDA tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan penerimaan negara, tetapi juga sebagai instrumen pengendalian dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan,” kata dia.

Baca juga: Rumah Produksi Garam dari Limbah Botol Plastik Atasi Dampak Perubahan Iklim di Pantura

Selain itu, Fauzi juga memperkenalkan strategi exaptation dan hysteresis sebagai pendekatan solutif. Strategi exaptation memanfaatkan potensi lama, seperti lahan bekas tambang untuk tujuan baru, seperti ekowisata. Sementara hysteresis diperlukan untuk menggambarkan dampak kerusakan lingkungan yang tetap berlangsung hingga lintas generasi, meski penyebab utamanya sudah diatasi.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Iatrogenikkerusakan baruProf. Ahmad Fauzitata kelola SDA

Editor

Next Post
Presiden Prabowo bersalaman dengan Ketua MPR dan di belakangnya Ketua DPR. Foto Laily Rachev/BPMI Setpres.

Walhi Desak Pemerintah dan DPR Minta Maaf secara Terbuka kepada Korban Represi Polisi

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi anak dengan penyakit campak. Foto biofarma.co.id.Alasan Campak Dapat Meyebabkan Kematian dan Wabah
    In Rehat
    Sabtu, 6 September 2025
  • Abalon. Foto Dok. BRIN.Tantangan Budidaya Abalon di Tengah Ombak Pantai Selatan yang Tinggi
    In IPTEK
    Sabtu, 6 September 2025
  • Ilustrasi telur mentah. Foto Couleur/pixabay.com.Iradiasi Pangan Telah Diterapkan Pada Cabai, Telur dan Bawang Merah
    In Rehat
    Jumat, 5 September 2025
  • Cacing tanah. Foto freepik.Cacing Tanah Si Kaya Protein yang Punya Nilai Ekonomi Tinggi
    In IPTEK
    Jumat, 5 September 2025
  • Ilustrasi proses iradiasi pada pangan. Foto BRIN.Iradiasi Pangan untuk Kurangi Food Loss, Lebih Awet, dan Menekan Risiko Kontaminasi
    In Rehat
    Kamis, 4 September 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media