Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ahmad Fauzi, Kerusakan Lingkungan Akibat Tata Kelola Kebijakan SDA Tak Matang

Solusinya adalah meningkatkan produktivitas sumber daya hingga empat kali lipat dengan cara mengurangi konsumsi SDA hingga separuhnya dan tetap menggandakan kesejahteraan.

Minggu, 31 Agustus 2025
A A
Guru Besar Ekonomi Manajemen Prof. Ahmad Fauzi. Foto FEM IPB University.

Guru Besar Ekonomi Manajemen Prof. Ahmad Fauzi. Foto FEM IPB University.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Iatrogenik merujuk pada intervensi kebijakan yang menimbulkan kerusakan baru akibat pemahaman yang tidak utuh terhadap interaksi ekosistem. Iatrogenik menjadi fenomena dalam tata kelola sumber daya alam (SDA) dan pembangunan wilayah.

“Banyak kebijakan yang tidak matang dan tidak memperhitungkan dampak jangka panjang, sehingga berujung pada kerusakan lingkungan seperti deforestasi, degradasi ekosistem pesisir, dan konflik sosial,” ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, Prof. Ahmad Fauzi dalam Seminar Nasional Iatrogenik Tata Kelola SDA dan Pembangunan Wilayah di Auditorium Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, Rabu, 26 Agustus 2025.

Fenomena seperti ini muncul karena kebijakan yang bersifat unintended, tidak sensitif terhadap konflik, dan mengabaikan pengetahuan lokal. Ia juga mengkritisi fragmentasi kebijakan SDA yang menyebabkan tumpang tindih pengelolaan antara pemerintah pusat dan daerah.

Baca juga: Kearifan Lokal Kelekak, Siapa Menebang Pohon Wajib Menanam Kembali

Salah satu solusi yang ditawarkan Fauzi adalah penerapan konsep factor four. Konsep ini dikembangkan Ernst von Weizsäcker pada 1998 yang mengusulkan peningkatan produktivitas sumber daya hingga empat kali lipat. Caranya dengan mengurangi konsumsi SDA hingga separuhnya, tetapi tetap menggandakan kesejahteraan.

Selain itu, ia juga menyebutkan tentang perbaikan tata kelola dengan penerapan regional resource accounting, serta peningkatan kompleksitas ekonomi yang berkelanjutan.

“Neraca SDA tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan penerimaan negara, tetapi juga sebagai instrumen pengendalian dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan,” kata dia.

Baca juga: Rumah Produksi Garam dari Limbah Botol Plastik Atasi Dampak Perubahan Iklim di Pantura

Selain itu, Fauzi juga memperkenalkan strategi exaptation dan hysteresis sebagai pendekatan solutif. Strategi exaptation memanfaatkan potensi lama, seperti lahan bekas tambang untuk tujuan baru, seperti ekowisata. Sementara hysteresis diperlukan untuk menggambarkan dampak kerusakan lingkungan yang tetap berlangsung hingga lintas generasi, meski penyebab utamanya sudah diatasi.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Iatrogenikkerusakan baruProf. Ahmad Fauzitata kelola SDA

Editor

Next Post
Presiden Prabowo bersalaman dengan Ketua MPR dan di belakangnya Ketua DPR. Foto Laily Rachev/BPMI Setpres.

Walhi Desak Pemerintah dan DPR Minta Maaf secara Terbuka kepada Korban Represi Polisi

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media