Sabtu, 26 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Alasan Sumbu Kosmologis Yogyakarta Jadi Warisan Dunia

Sumbu imajiner di Yogyakarta ini telah diusulkan menjadi warisan dunia sejak 2014. Mengapa?

Minggu, 8 Oktober 2023
A A
Tugu Pal Putih Yogyakarta. Foto Wanaloka.com.

Tugu Pal Putih Yogyakarta. Foto Wanaloka.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Akhirnya, konsep tersebut diwujudkan dengan menciptakan sumbu imajiner yang melambangkan keselarasan dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam berdasarkan lima unsur: api (dahana) dari Gunung Merapi, tanah (bantala) dari bumi Ngayogyakarta, air (tirta) dari Laut Selatan, angin (maruta), dan akasa (ether).

Baca Juga: Perbandingan Karhutla Saat El Nino di Indonesia Tahun 2015, 2019 dan 2023

Makna Sumbu Kosmologis
Garis imajiner Sumbu Kosmologis Yogyakarta menggambarkan perjalanan siklus hidup manusia berdasarkan konsepsi Sangkan Paraning Dumadi. Contoh, perjalanan dari Panggung Krapyak ke Keraton Yogyakarta mewakili konsep sangkan (asal) dan proses pendewasaan manusia. Panggung Krapyak sendiri bermakna awal kelahiran.

Itulah menjadi alasan perjalanan dari Panggung Krapyak ke arah Keraton Yogyakarta melambangkan konsep sangkaning dumadi, yakni perjalanan manusia sejak di dalam rahim, beranjak dewasa, hingga menikah dan punya anak.

Di sisi lain, warna putih pada Tugu Yogyakarta melambangkan kesucian hati. Makna itu menjadikan perjalanan dari Tugu Yogyakarta ke arah Keraton Yogyakarta melambangkan perjalanan manusia menghadap Sang Pencipta, sesuai dengan konsep paraning.

Baca Juga: Penanganan Dampak Gempa Cianjur, BNPB Telah Gelontorkan Rp2 Triliun

Jadi Jujugan Wisatawan 
Lantaran dikenal sebagai kota wisata, tidak heran ada banyak tempat wisata di sekitar Sumbu Kosmologis Yogyakarta. Bahkan, destinasi tersebut menawarkan pengalaman wisata budaya dan sejarah yang sangat menarik untuk dijelajahi.

Misal, pengunjung di kawasan Sumbu Kosmologis Selatan Yogyakarta bisa berkunjung ke Panggung Krapyak, Dinding, Gerbang, dan Kubu Pertahanan (Plengkung Nirbaya, Plengkung Jagabaya, Plengkung Jagasura, dan Plengkung Tarunasura; serta Jokteng Kulon, Jokteng Lor, dan Jokteng Wetan), Kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Alun-alun (Selatan dan Utara), Kompleks Tamansari, dan Kompleks Masjid Gede.

Kemudian di kawasan Sumbu Kosmologis Utara Yogyakarta bisa mulai menjelajahi Pasar Beringharjo, Kompleks Kepatihan, dan Monumen Tugu Yogyakarta. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sana, seperti jalan-jalan, berburu kuliner khas, hingga membeli produk ekonomi kreatif lokal sebagai oleh-oleh. [WLC02]

Sumber: Kemendikbudristek, Kemenparekraf

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: sumbu imajinerSumbu Kosmologis YogyakartaTugu Pal PutihTugu YogyakartaUNESCOwarisan dunia

Editor

Next Post
Pusat gempa Boalemo, Gorontalo pada Senin, 9 Oktober 2023. Foto Google Earth berdasarkan koordinat BMKG.

BMKG: Pemicu Gempa Boalemo Aktivitas Subduksi Sulut

Discussion about this post

TERKINI

  • Mahkamah Konstitusi menolak pengajuan uji formil UU KSDAHE, 17 Juli 2025. Foto Dok. AMAN.MK Tolak Uji Formil UU KSDAHE, Dissenting Opinion Dua Hakim Sebut Ada Pelanggaran
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Riau, 23 Juli 2025. Foto Dok. BMKG.Juli Puncak Kemarau di Riau, Potensi Karhutla Meningkat hingga Awal Agustus
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Ilustrasi gajah di kawasan DAS Peusangan, Aceh. Foto WWF Indonesia.Lahan Konservasi Gajah dari Prabowo, Pakar Ingatkan Kepastian Status Lahan dan Kesesuaian Habitat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Komisi XIII menerima audiensi LEM UII Yogyakarta terkait RUU Masyarakat Adat di Gedung DPR, 21 Juli 2025. Foto Runi-Andri/Parlementaria.Lebih Dua Dekade, Baleg dan Komisi XIII DPR Janji Sahkan RUU Masyarakat Adat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Peresmian Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya di Jakarta, 21 Juli 2025. Foto BMKG.Fondasi Gedung Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya Sedalam 30 Meter
    In IPTEK
    Rabu, 23 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media