Baca Juga: Kenali Gejala Pneumonia dan Cara Mencegahnya
“Masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai dan tebing agar melakukan evakuasi mandiri sementara apabila terjadi hujan menerus dengan intesitas tinggi selama lebih dari satu jam,” kata Abdul Muhari. Masyarakat juga diharapkan selalu memperhatikan kondisi debit sungai dan menghindari lereng curam yang minim vegetasi.
Satu Tewas Akibat Tanah Longsor di Magelang
Sementara bencana tanah longsor terjadi di Dusun Ngablak, Desa Ngablak, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada 1 Desember 2023. Akibatnya, seorang warga tewas, satu orang luka berat dan satu orang mengalami luka ringan. Bencana tanah longsor itu juga menimbun tiga unit sepeda motor dan menyebabkan bangunan gazebo ringsek.
Berdasarkan laporan kronologi yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, peristiwa tanah longsor terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Ngeblak. Dua korban sebagai pekerja toko tanaman hias tertimpa material longsoran talud dengan tinggi 12 meter saat mereka berada di gazebo yang ada di bawahnya.
Baca Juga: Warga Wadas Gugat Pemerintah dengan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
“Tim BPBD bersama unsur TNI, Polri dibantu warga sekitar langsung gerak cepat mengevakuasi dan melakukan asesmen setelah ada laporan kejadian tersebut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono, Sabtu, 2 Desember 2023.
Korban tewas dibawa ke puskesmas terdekat kemudian diserahkan kepada keluarganya yang tinggal di Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Sedangkan korban luka berat dilarikan ke RSUD Salatiga.
Peristiwa tanah longsor juga terjadi di Dusun Miriombo Kulon, Desa Giripurno, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang pada hari yang sama. Tebing dengan dimensi panjang 6 meter dan tinggi 17 meter longsor setelah diguyur hujan. Longsor itu juga dipicu kondisi tanah yang labil. Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi material longsoran menutup akses jalan dan tidak dapat dilalui kendaraan.
Baca Juga: Cegah Penularan Pneumonia dengan Jaga Jarak dan Hidup Bersih
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) – Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang telah merilis informasi peringatan dini cuaca berbasis hujan lebat yang berpotensi terjadi di hampir seluruh wilayah di Jawa Tengah hingga hari ini. BMKG juga menyatakan status “Waspada” hujan lebat yang dapat menjadi faktor pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi basah.
Berdasarkan hasil prakiraan cuaca tersebut, BNPB mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk melakukan upaya mitigasi yang meliputi pemantauan kondisi sungai, pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan secara berkala. [WLC02]
Discussion about this post