Wanaloka.com – Hujan dengan intensitas tinggi selama kurang lebih dua jam membuat debit air Sungai Cilopadang di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah meluap ke pemukiman warga, Senin, 5 Februari 2024 sekitar pukul 16.00 WIB. Selain banjir, luapan air sungai itu juga menyebabkan longsor di beberapa titik.
Wilayah terdampak berada di sejumlah desa di dua kecamatan. Meliputi Desa Cijati dan Rejodadi di Kecamatan Cimanggu serta Desa Cikopadang dan Padang Jaya di Kecamatan Majenang. Data kerugian yang diterima Pusat Pengendalian Operasi BNPB meliputi 157 KK di empat desa itu terendam dengan tinggi muka air antara 40 – 60 cm.
Selain itu, tanah longsor merenggut nyawa satu orang warga karena tertimbun material longsor yang menimpa rumahnya. Para petugas masih melakukan upaya pencarian korban. Juga beberapa akses jalan tidak dapat dilintasi akibat tertutup longsor.
Baca Juga: Upaya Konservasi Spesies Sidat Lewat Riset eDNA
BPBD Cilacap bersama tim gabungan telah menuju lokasi untuk melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan penanganan darurat. Upaya tersebut sempat terhalang dengan adanya pohon tumbang dan material longsor yang menutup akses jalan.
Di samping pencarian korban, petugas gabungan juga memprioritaskan pada pembukaan jalur yang masih tertutup longsoran.
Sementara prakiraan cuaca BMKG menyebutkan ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang untuk sebagian wilayah Jawa Tengah pada 6-7 Februari 2024.
Baca Juga: Satu Keluarga Tewas Tertimbun Material Longsor di Tapanuli Utara
Lantaran potensi hujan masih terus terjadi, BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah agar melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi banjir dan longsor.
Warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai atau lereng tebing diminta untuk memperhatikan kondisi cuaca. Jika terjadi hujan deras dengan durasi lebih dari satu jam dan jarak pandang sekitar 100 meter ke depan tidak terlihat, maka segera evakuasi mandiri keluar rumah dan mencari tempat yang lebih aman.
Terkait dengan wilayah dengan potensi rawan longsor, warga dapat segera melakukan evakuasi apabila terjadi hujan lebat dengan durasi lama. Sedangkan untuk jangka panjang, warga dapat bergotong royong untuk memperkuat tebing atau lereng dengan melakukan mitigasi berbasis vegetasi dengan menanam pohon dan tumbuhan berakar kuat yang dapat mengikat tanah antara lain dengan menanam Vetiver, Sukun dan Alpukat.
Baca Juga: BMKG Bangun Sistem Peringatan Dini Multibahaya di Jakarta dan Bali
Discussion about this post