Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan per 8 Mei 2024 pukul 12.30 WITA, sebanyak 27 orang dari Desa Tibussan, Ulusalu, Buntu Sarek, Buntu Karua dan Pangi telah berhasil dibawa menggunakan helikopter Bell BNPB dan AW Polri untuk memperoleh perawatan intensif di Belopa.
Adapun di antaranya laki-laki dan perempuan dewasa, balita serta yang warga lanjut usia yang mengalami sakit di lokasi terdampak.
Baca Juga: Aktivitas Gempa Meningkat Sejak April, Status Gunung Ibu Menjadi Siaga
Pengelola Program Krisis Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Fajar Qadri menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi melalui proses triase untuk mengetahui kondisi serta perawatan apa yang harus diberikan.
Dikatakannya, bahwa jika dibutuhkan perawatan lebih lanjut, warga akan dirujuk ke RSUD) Batara Guru, Belopa. Jika setelah proses triase diketahui kondisi warga baik dan stabil, maka dibawa ke Posko Pengungsian di Alun-Alun Bappeda Luwu maupun dapat dijemput kembali oleh keluarga yang bersangkutan.
Menurut Qadri, posko kesehatan yang ada di Pos Komando Utama Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan telah terbangun dengan fasilitas sesuai standar pada saat tanggap darurat.
Baca Juga: Kalah Gugatan Sengketa Informasi Kota Spons IKN, Menteri PUPR Banding
Adapun tenaga kesehatan yang tergabung untuk membantu layanan kesehatan di posko ini adalah dokter dan perawat dari puskesmas serta relawan kesehatan setempat.
Untuk memastikan kebutuhan layanan kesehatan di lokasi terdampak, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan turut mengerahkan empat orang tenaga kesehatan yang diberangkatkan dengan helikopter Bell BNPB dan AW Polri ke Kecamatan Latimojong. [WLC01]
Discussion about this post