Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Bencana Makin Kompleks, BMKG Gagas Pusat Koordinasi Multi Bahaya ASEAN

Jumat, 12 Mei 2023
A A
Ilustrasi gempa bumi. Foto Angelo_Giordano/pixabay.com.

Ilustrasi gempa bumi. Foto Angelo_Giordano/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

“Gempa yang terjadi di Turki beberapa waktu lalu menjadi peringatan buat semua negara, bahwa bencana seperti itu bisa terjadi kapan saja dengan dampak lebih buruk jika tidak segera dilakukan upaya mitigasi secara komprehensif,” ujar Dwikorita.

Pakar ITB sekaligus juga Ketua Ikatan Ahli Bencana Indonesia, Harkunti menambahkan, negara-negara ASEAN melalui AEIC diharapkan dapat mengimplementasikan dua tujuan dari UN DECADE OCEAN SCIENCE. Yakni dimana tahun 2030, 100 persen komunitas di wilayah berisiko tsunami harus memiliki kapasitas kesiapsiagaan dan resiliensi terhadap tsunami atau 100 Percent Tsunami Ready Community. Sekaligus memastikan peringatan dini yang “actionable” sehingga respon dini juga dapat segera dilakukan.

Baca Juga: Djumanto: Ikan Wader Rentan Punah, Bahkan Bisa Kritis

“Baik Early Warning dan Early Action dapat diimplentasikan dengan baik ” kata Harkunti.

Sementara perwakilan Filipina Ishmael Narag mengatakan, seluruh anggota AEIC harus bekerja sama dan berkolaborasi untuk menghadapi tantangan bumi kekinian. Tidak hanya terkait pada penguatan sistem pendukung monitoring AEIC, tetapi juga kerjasama saintifik. Seperti melakukan riset bersama agar penguatan kapasitas keilmuan dari negara-negara anggota AEIC semakin meningkat.

Baca Juga: Gempa Dangkal 5,4 Magnitudo di Selat Sunda Banten

Pertemuan ditutup dengan penyampaian rekomendasi oleh Profesor Jan Sopaheluwakan. Pakar dari Universitas Indonesia yang turut membidani lahirnya InaTEWS tersebut menyampaikan terkait upaya yang harus dilakukan ke depan. Meliputi peningkatan kapasitas di level regional, transformasi peringatan dini yang lebih humanis, pengembangan Tsunami Early Warning System menjadi Multi-Hazard Early Warning System. Kemudian di level ASEAN adalah peningkatan kerjasama untuk dapat mencapai 100 Percent Tsunami Ready Community.

Strategic meeting tersebut diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang dapat disampaikan pada pertemuan level Pimpinan KTT ASEAN. Kementerian Luar Negeri Indonesia menyambut baik gagasan BMKG dan akan mengupayakan untuk mengangkat isu tersebut di KTT ASEAN ke-42. [WLC02]

Sumber: BMKG

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: 100 Percent Tsunami Ready CommunityASEAN Earthquake Information CenterBMKGKTT ASEAN 2023Pusat Koordinasi Multi Bahaya Kawasan ASEAN

Editor

Next Post
Ilustrasi pantai yang tercemar tumpahan minyak di laut. Foto junebug12851/pixabay.com.

Australia akan Buang Limbah Berbahaya, Awas Ancaman Tumpah di Laut Indonesia

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media