Sabtu, 12 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Bibit Siklon di Samudra Hindia, BMKG Ingatkan Pemda Ambil Langkah Antisipatif

Senin, 17 Maret 2025
A A
Pantauan satelit soal ancaman cuaca ekstrem sepekan ke depan akibat bibit siklon di Samudera Hindia, 17 Maret 2025. Foto Dok. BMKG.

Pantauan satelit soal ancaman cuaca ekstrem sepekan ke depan akibat bibit siklon di Samudera Hindia, 17 Maret 2025. Foto Dok. BMKG.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Keberadaan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat, yang dipadukan dengan aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.

“Kepada pemerintah daerah, kami harap peringatan dini ini bisa direspons dan diperhatikan, serta segera melakukan langkah antisipatif. Koordinasi dengan instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sangat penting untuk memastikan upaya mitigasi berjalan efektif dan respons cepat dapat dilakukan jika terjadi bencana,” tegas Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati kembali mengingatkan pemda.

Dwikorita menjelaskan, berdasarkan analisis per 17 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 15 knots (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1010 hPa.

“Sistem ini bergerak ke arah barat – barat daya menjauhi wilayah Indonesia. Potensial berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori rendah,” kata Dwikorita.

Dampaknya tetap dirasakan di beberapa wilayah, terutama Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat. Selain itu, gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25 – 2,5 meter diprediksi terjadi di Selat Sunda bagian selatan Lampung, perairan selatan Bali hingga Sumba, dan Selat Lombok.

Sedangkan perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian barat Pandeglang, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, dan Samudra Hindia selatan Banten hingga Nusa Tenggara Barat berpotensi mengalami gelombang tinggi mencapai 2,5 – 4 meter.

“Meskipun bibit siklon ini tidak masuk ke wilayah Indonesia, namun dampaknya tetap signifikan,” imbuh Dwikorita.

BMKG mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap potensi hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor, serta pohon tumbang. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana diharapkan dapat mengambil langkah antisipatif guna mengurangi risiko yang mungkin timbul.

Selain itu, aktivitas di wilayah perairan juga perlu dibatasi mengingat potensi gelombang tinggi yang dapat membahayakan pelayaran.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bibit sikloncuaca ekstremgelombang tinggiKepala BMKG Dwikorita Karnawati

Editor

Next Post
Menteri Perdagangan pimpin ekspos hasil pengawasan minyak goreng bersubsidi. Foto Dok. Kementerian Perdagangan.

Beredar Minyak Goreng Palsu, Ini Ciri-ciri yang Bisa Dilihat dan Dirasa

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media