Akibatnya, hujan dapat menyebabkan banjir, banjir bandang dan tanah longsor apabila tidak diantisipasi sejak awal. Aksi mitigasi yang dapat dilakukan, antara lain membersihkan saluran air atau drainase lingkungan, membersihkan sungai dari material penghambat atau sumbatan berupa batu, tanah, kayu, ranting pohon, dan sampah, yang dapat memicu terjadinya banjir bandang.
Baca Juga: Koalisi Sipil Desak Bebaskan Aktivis Lingkungan #SaveKarimunjawa
Kondisi tersebut kerap terjadi, terutama di daerah dataran rendah yang berada di sekitar perbukitan, saat pasca kejadian gempabumi pada musim hujan. Akibat gempa, kerap terjadi banyak titik longsor di lereng lembah-lembah hulu sungai di perbukitan. Material longsor beserta pohon-pohon dan tanah ataupun batuan yang terseret longsor akan terendapkan di lembah-lembah sungai tersebut, sehingga mengakibatkan pembentukan sumbatan yang membendung aliran air sungai di daerah hulu.
Dengan turunnya hujan selama berhari-hari, bendung itu bisa jebol karena tidak mampu menahan tekanan akumulasi air sungai yang dibendung. Akibatnya, terjadi banjir bandang atau aliran debris dengan kecepatan tinggi ke arah dataran rendah di hilir.
“Contohnya seperti banjir bandang yang terjadi di kawasan Braga beberapa waktu lalu yang diduga karena terjadi penyumbatan di sungai di daerah hulunya. Antisipasinya perlu dilakukan inspeksi sungai apakah ada sumbatan agar tidak menyebabkan banjir bandang,” imbuh dia. [WLC02]
Sumber: BMKG
Discussion about this post