Ngadisih menambahkan booster dari bahan silika ini diharapkan dapat membantu mengurangi secara signifikan penggunaan pupuk kandang yang menimbulkan bau busuk dan merusak mikrobiologi tanah. Juga mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimiawi.
Baca Juga: Sarang dan Anak Elang Brontok Ditemukan di SM Sermo Kulon Progo
“Ke depan, booster Sulasih-Sulanjana akan diaplikasikan pada berbagai tanaman hortikultura di dataran Tinggi Dieng,” kata dia.
Dataran Tinggi Dieng yang dikenal sebagai tujuan wisata dan penghasil sayur-mayur merupakan daerah yang kaya energi panas bumi. Energi tersebut menjadi sumber pembangkit listrik yang posisinya terletak di tengah perkebunan warga.
Ia mengklaim, booster cair dari produk sampingan dari pengoperasin energi panas bumi ini bisa menjadi produk unggulan yang mencerminkan sinergi antara perusahaan yang bergerak di sektor energi dengan para akademisi di lingkungan kampus yang memiliki perhatian pada pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan.
Baca Juga: Juli-Agustus Puncak Kemarau, Potensi Hujan Masih Berlangsung 5-11 Juli
Setelah uji coba diterapkan pada lahan pertanian di Dieng, bertepatan dengan HUT ke-22 PT GDE pada 5 Juli 2024 dilakukan panen perdana pada demplot tanaman kentang. Panen dilaksanakan di salah satu lahan petani mitra di Dusun Krajan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Panen kentang dipimpin langsung Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Selo bersama Dirut PT GDE, Yudistian Yunis, Camat Batur Aji Piluroso, sejumlah kepala-kepala desa, para petani mitra di seluruh Batur, dan tokoh-tokoh masyarakat. Perhelatan panen perdana tersebut sarat nuansa budaya lokal dengan menampilkan tarian Lengger. Tarian itu diiringi tembang-tembang nasehat tentang sinergi antar berbagai kepentingan dalam mencapai kesejahteraan dan keselarasan bersama alam.
Di acara panen perdana itu juga dilakukan edukasi mengenai sinergi antara pengembangan energi panas bumi dan upaya memajukan sektor pertanian yang berkelanjutan melalui Wayang Cinema “Sulasih-Sulanjana” besutan anggota Pusat Penelitian Panas Bumi FT UGM, Citra Aryandari yang berasal dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. [WLC02]
Sumber: UGM
Discussion about this post