“Jadi, nilai ekonominya cukup besar,” imbuh Budi.
Kehadiran melon Hikapel disambut positif masyarakat. Bahkan berhasil menembus pasar perdagangan buah yang cukup kompetitif. Buah ini telah banyak dijumpai di sejumlah swalayan atau retail di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jabodetabek. Melon ini juga dikembangkan menjadi salah satu produk ekspor buah-buahan Indonesia. Melalui kolaborasi dengan beberapa perusahaan nasional dan internasional, Budi dan tim bergerak memproduksi buah dalam skala besar dan memasarkan untuk konsumen dalam dan luar negeri.
Baca Juga: Gempa Maluku M7,9 Sistem Peringatan Dini Tsunami Aktif Selama Dua Jam Lebih
Tidak hanya mengembangkan produk buah saja, Budi dan tim juga menjalin kerja sama dengan mitra untuk pengembangan benih melon Hikapel. Benih melon ini pun siap untuk dipasarkan sebagai benih unggul untuk menguatkan industri benih nasional.
Inovasi terhadap melon terus dilakukan oleh Budi dan tim. Setelah era handy melon di Indonesia, pada 2021 diluncurkan kembali baby melon Hikapel. Melon ini punya ukuran lebih kecil dan mudah dibawa. Besarnya seukuran apel umumnya dengan bobot hanya 250 gram per buah.
“Ukuran buahnya mini, karakteristiknya sama dengan melon Hikapel. Dari segi rasa, baby melon Hikapel memiliki tingkat kemanisan tinggi dan aroma wangi yang khas,” terang Budi.
Baca Juga: Gempa di Darat Waropen Papua Mag5,1
Baby melon Hikapel juga mempunyai kemiripan permukaan kulit dengan buah apel yang halus dan mulus. Berbeda dengan melon umumnya yang mempunyai permukaan kulit buah kasar dan berpola khas. Keunggulan lain, baby melon Hikapel juga tidak terkontaminasi oleh senyawa ethrel yang berbahaya serta rendah pestisida sehingga aman untuk dikonsumsi.
“Varietas ini sudah tercatat dalam Daftar Umum PVT dan terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman, ditanam dengan aman sehingga bebas dari senyawa ethrel dan pestisida,” papar Budi.
Selama kurang lebih 25 tahun terakhir berfokus meneliti melon, Budi dan tim telah menghasilkan inovasi sebanyak 17 produk dengan 16 di antaranya bisa dikonsumsi. Sementara satu produk tidak dapat dikonsumsi, yakni gama melon parfum. Produk ini dimanfaatkan dalam industri kosmetik, seperti untuk bahan baku parfum, sampo, dan lainnya. Melon-melon hasil riset tersebut dibudidayakan di sejumlah tempat di Yogyakarta, yaitu Madurejo, Kalasan, dan Panggang. [WLC02]
Sumber: UGM
Discussion about this post