Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Cuaca Ekstrem Rentan Merusak Jalan, Solusi Perkerasan Jalan Ramah Lingkungan

Secara tidak langsung, perubahan iklim yang menurunkan kualitas permukaan jalan dapat berpengaruh pada pengurangan keselamatan.

Sabtu, 1 Februari 2025
A A
Ilustrasi jalan rusak akibat banjir. Foto Dok. BNPB.

Ilustrasi jalan rusak akibat banjir. Foto Dok. BNPB.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Perubahan iklim global telah berdampak dan menjadi tantangan nyata masyarakat, tidak hanya risiko bencana, melainkan juga ancaman pada infrastruktur transportasi. Sebab fenomena kenaikan suhu udara dan curah hujan yang tidak menentu akibat cuaca esktrem telah membuat konstruksi jalan lebih rentan mengalami kerusakan.

Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM), Ikaputra mengatakan perlu strategi pada fasilitas infrastruktur tranportasi untuk beradaptasi pada perubahan iklim terhadap. Pengembangan inovasi bahan dan konstruksi dalam mendukung daya tahan infrastruktur sangat diperlukan.

Beberapa tindakan juga dapat dilakukan seperti dengan penggunaan material yang tahan perubahan iklim, pemberian air untuk pendingin saat udara panas, mengurangi periode penggantian jalan, manajemen lalu lintas terutama pengaturan kendaraan berat, dan pengaturan standar desain perkerasan dan kendaraan.

Baca juga: Gerakan Tanah Robohkan Belasan Rumah di Banjarnegara, Waspada Susulan

Namun strategi itu tidak mudah dilakukan karena diperlukan pendanaan yang tidak sedikit untuk kebutuhan riset dan pengembangan.

“Setidaknya memerlukan waktu dan biaya. Belum lagi ada hambatan politis dan institusional karena konflik kepentingan dan keterbatasan institusi untuk menerapkan teknologi baru,” ungkap Ikaputra dalam pada webinar bertema Perkerasan Jalan Ramah Lingkungan dan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim, Kamis, 23 Januari 2025.

Perkerasan jalan ramah lingkungan

Dia menyampaikan Pustral UGM berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata untuk menjawab tantangan ini melalui kolaborasi lintas disiplin. Kolaborasi antar akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan guna berbagi pengetahuan tentang praktik terbaik dari berbagai negara. Sebut saja Slovakia yang telah berhasil mengimplementasikan teknologi inovatif seperti High Modulus Asphalt Concrete (HMAC) dan Porous Asphalt.

Baca juga: Cara Mengenali dan Membebaskan dari Rip Current di Pantai

“Kami berharap diskusi hari ini dapat menginspirasi penerapan teknologi serupa di Indonesia,” terang dia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Cuaca Ekstremjalan rusakPustral UGMRamah lingkungan

Editor

Next Post
Salah satu dampak cuaca ekstrem berupa banjir di Kabupaten Sumbawa, 30 Januari 2025. Foto BPBD Sumbawa.

Gangguan Atmosfer di Selatan Indonesia Awal Februari 2025, Waspada Cuaca Ekstrem

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media