Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Cuaca Ekstrem Rentan Merusak Jalan, Solusi Perkerasan Jalan Ramah Lingkungan

Secara tidak langsung, perubahan iklim yang menurunkan kualitas permukaan jalan dapat berpengaruh pada pengurangan keselamatan.

Sabtu, 1 Februari 2025
A A
Ilustrasi jalan rusak akibat banjir. Foto Dok. BNPB.

Ilustrasi jalan rusak akibat banjir. Foto Dok. BNPB.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Perubahan iklim global telah berdampak dan menjadi tantangan nyata masyarakat, tidak hanya risiko bencana, melainkan juga ancaman pada infrastruktur transportasi. Sebab fenomena kenaikan suhu udara dan curah hujan yang tidak menentu akibat cuaca esktrem telah membuat konstruksi jalan lebih rentan mengalami kerusakan.

Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM), Ikaputra mengatakan perlu strategi pada fasilitas infrastruktur tranportasi untuk beradaptasi pada perubahan iklim terhadap. Pengembangan inovasi bahan dan konstruksi dalam mendukung daya tahan infrastruktur sangat diperlukan.

Beberapa tindakan juga dapat dilakukan seperti dengan penggunaan material yang tahan perubahan iklim, pemberian air untuk pendingin saat udara panas, mengurangi periode penggantian jalan, manajemen lalu lintas terutama pengaturan kendaraan berat, dan pengaturan standar desain perkerasan dan kendaraan.

Baca juga: Gerakan Tanah Robohkan Belasan Rumah di Banjarnegara, Waspada Susulan

Namun strategi itu tidak mudah dilakukan karena diperlukan pendanaan yang tidak sedikit untuk kebutuhan riset dan pengembangan.

“Setidaknya memerlukan waktu dan biaya. Belum lagi ada hambatan politis dan institusional karena konflik kepentingan dan keterbatasan institusi untuk menerapkan teknologi baru,” ungkap Ikaputra dalam pada webinar bertema Perkerasan Jalan Ramah Lingkungan dan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim, Kamis, 23 Januari 2025.

Perkerasan jalan ramah lingkungan

Dia menyampaikan Pustral UGM berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata untuk menjawab tantangan ini melalui kolaborasi lintas disiplin. Kolaborasi antar akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan guna berbagi pengetahuan tentang praktik terbaik dari berbagai negara. Sebut saja Slovakia yang telah berhasil mengimplementasikan teknologi inovatif seperti High Modulus Asphalt Concrete (HMAC) dan Porous Asphalt.

Baca juga: Cara Mengenali dan Membebaskan dari Rip Current di Pantai

“Kami berharap diskusi hari ini dapat menginspirasi penerapan teknologi serupa di Indonesia,” terang dia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: cuaca ekstremjalan rusakPustral UGMRamah lingkungan

Editor

Next Post
Salah satu dampak cuaca ekstrem berupa banjir di Kabupaten Sumbawa, 30 Januari 2025. Foto BPBD Sumbawa.

Gangguan Atmosfer di Selatan Indonesia Awal Februari 2025, Waspada Cuaca Ekstrem

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media