Wanaloka.com – Gambaran secara umum, perairan darat di DIY masih menyimpan 47 jenis ikan, meliputi 42 jenis ikan lokal atau asli. Serta 5 jenis ikan introduksi, yakni ikan red devil, guppy, nila, sapu-sapu, dan ekor pedang. Berdasarkan status keberadaannya, ikan berstatus risiko rendah sebanyak 83 persen, ikan berstatus belum dievaluasi sebesar 13 persen, sedangkan yang berstatus informasi data kurang dan rentan masing-masing 2 persen.
Salah satu spesies ikan yang berstatus rentan adalah ikan wader (Rasbora lateristriata). Ikan sungai berukuran kecil yang biasa digoreng garing untuk teman makan. Bahkan statusnya bisa meningkat menjadi kritis ketika kualitas habitat ikan wader mengalami penurunan yang sangat drastis, sehingga tidak cocok untuk berkembang biak.
“Ikan yang berstatus risiko rendah juga bisa menjadi rentan apabila tingkat penangkapan dan gangguan antropogenik lainnya sangat tinggi,” papar Prof. Djumanto dalam pidato pengukuhan Guru Besar berjudul “Tantangan Peningkatan Produksi dan Pelestarian Sumber Daya Ikan Asli Perairan Darat Indonesia” di Balai Senat UGM, Selasa, 9 Mei 2023.
Baca Juga: Gempa Dangkal 5,4 Magnitudo di Selat Sunda Banten
Guru Besar Ilmu Manajemen Sumberdaya Perikanan Fakultas Pertanian itu menjelaskan terdapat sejumlah faktor utama yang mengancam keberadaan ikan air tawar asli perairan darat, termasuk ikan wader. Ancaman tersebut sangat tinggi dengan jenis cukup beragam. Salah satunya adalah cara penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan. Semisal, menggunakan alat tangkap yang merusak berupa setrum atau kejut listrik.
Juga perilaku pemancing ikan maupun penggemar ikan yang kurang bertanggung jawab, seperti melepas spesies ikan tertentu yang berakibat pada penurunan populasi ikan mangsa. Lalu, introduksi spesies asing yang invasif bisa menjadi kompetitor atau predator ikan asli.
Perlindungan dan pelestarian terhadap ikan asli menurut Djumanto dapat dilakukan dengan beberapa cara. Seperti pemanfaatan ikan terkendali, pembuatan reservat, penebaran atau restocking, pengendalian ikan invasif, domestikasi ikan asli, dan modifikasi habitat pemijahan.
Discussion about this post