Senin, 29 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Dompi, Dompet Anti Copet dari Limbah Pelepah Pisang

Membawa dompet saat dalam angkot atau keramaian tak lagi was-was, karena ada Dompi, si dompet pintar. Dompet ini dilengkapi alarm yang langsung memberitahu pemiliknya saat berpindah tangan.

Senin, 17 Januari 2022
A A
Dompet pintar buatan mahasiswa UNY. Foto uny.ac.id.

Dompet pintar buatan mahasiswa UNY. Foto uny.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Batang pisang yang sudah ditebang, dipotong 1-2 meter atau sesuai selera. Namun sebaiknya, panjangnya sama dan tidak terlalau pendek untuk memudahkan penjemuran dan penyimpanan di gudang. Setelah pelepah pisang kering, lalu disetrika agar halus, rata, dan rapi serta disimpan dengan cara digulung, ditumpuk, ataupun digantung.

Untuk memroses batang pisang basah yang baru ditebang sampai menjadi bahan baku siap pakai dibutuhkan waktu satu pekan hingga pelepah pisang benar-benar kering. Pengeringan yang tergesa-gesa dengan menggunakan sinar matahari penuh, justru membuat gedebog pisang menjadi getas, gampang robek, rapuh atau berwarna kusam. Selanjutnya disimpan di tempat yang kering atau tidak lembab supaya gedebog tidak berjamur. Kemudian pelepah pisang ditenun menggunakan alat bukan mesin dengan cara menyilangkan benang pakan dan benang lungsin secara bergantian terus menerus sehingga menjadi helaian sebuah kain. Pelepah pisang siap digunakan.

Baca Juga: Ekstrak Lengkuas, Pembasmi Nyamuk Demam Berdarah yang Ramah Lingkungan

Dompi juga diberi hiasan dengan corak huruf aksara Jawa. Tujuannya untuk memperkenalkan budaya bangsa sekaligus meningkatkan pengetahuan akan aksara Jawa.

“Kan eksistensi aksara Jawa semakin pudar,” kata Annisa Nurfatimah Febrianti.

Selain itu juga ada tambahan motif sains untuk menarik perhatian para saintis dan memberi edukasi terhadap masyarakat. Sekaligus menambah nilai keunikan dari dompet yang diinovasikan. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Aksara JawabluetoothcopetdompetDompipelepah pisangUNY

Editor

Next Post
RUU TPKS disetujui sebagai RUU inisiatif DPR RI dalam rapat paripurna di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 Januari 2022. Foto dpr.go.id

RUU TPKS Disetujui Jadi Inisiatif DPR RI

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi truk-truk pengangkut sampah. Foto PublicDomainPictures/pixabay.com.Sampah Nataru, Rest Area Wajib Mengelola dan Sanksi Bagi Kepala Daerah yang Abai
    In Lingkungan
    Sabtu, 27 Desember 2025
  • Tim rescue melakukan evakuasi korban longsor dan banjir di Kabupaten Pesisir Selatan,Sumbar, 9 Maret 2024. Foto Dok.BPBD Pesisir Selatan.Percepat Pencarian Korban Bencana dengan Integrasi Drone, AI dan Telepon Pintar
    In IPTEK
    Sabtu, 27 Desember 2025
  • Tim medis UGM memberi pelayanan kesehatan masyarakat terdampak bencana Sumatra di pengungsian. Foto Tim AHS UGM.Infeksi Pernafasan dan Penyakit Kulit Mengintai Pengungsi Bencana Hidrometeorologi
    In Rehat
    Jumat, 26 Desember 2025
  • Waspada hujan lebat libur Nataru 2026. Foto BMKG.Siklon Tropis Saat Libur Nataru, Waspada Potensi Hujan Lebat
    In News
    Jumat, 26 Desember 2025
  • Proses drop bantuan dengan helikopter untuk masyarakat di Karangbaru, Aceh Tamiang, 29 November 2025. Foto Dok. BNPB.UGM dan IPB Siapkan Langkah Penanggulangan Dampak Bencana Sumatra
    In News
    Kamis, 25 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media