Seluruh masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Ibu melalui aplikasi MAGMA Indonesia (https://magma.esdm.go.id, https://vsi.esdm.go.id dan website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id serta media sosial PVMBG (Facebook, Instagram dan Twitter pvmbg).
“Tingkat aktivitas Gunung Ibu akan dievaluasi kembali secara berkala atau apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dan rekomendasinya dianggap berlaku selama laporan evaluasi berikutnya belum diterbitkan,” imbuh Wafid.
Dua Kali Erupsi
Sementara berdasarkan pantauan Magma Indonesia, erupsi Gunung Ibu masih terjadi usai penurunan status. Pada hari Jumat pukul 14:39 WIT, ketinggian kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak (sekitar 1825 meter di atas permukaan laut).
Baca Juga: Mitigasi Kebisingan, Pasang Rak Buku untuk Memecah Gelombang Suara
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut dan timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 12.5 mm dan durasi 126 detik.
Kemudian pada malam hari pukul 22:58 WIT, ketinggian kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak (sekitar 1925 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang ke arah barat daya dan barat. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM, Magma Indonesia
Discussion about this post