Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Dulu Penambang, Kini Berperan dalam Konservasi Kawasan Karst Gunung Sewu

Karst bukan hanya batu. Ia menyimpan air, menopang kehidupan, dan mencerminkan keseimbangan alam. Bencana banjir akhir Maret lalu harus menjadi peringatan.

Kamis, 24 April 2025
A A
Salah satu lokasi karst di KBAK Gunung Sewu, Gunungkidul, DIY yang rusak karena ditambang. Foto jogja.walhi.or.id

Salah satu lokasi karst di KBAK Gunung Sewu, Gunungkidul, DIY yang rusak karena ditambang. Foto jogja.walhi.or.id

Share on FacebookShare on Twitter

Baca juga: Pengesahan RUU Masyarakat Adat Penting di Tengah Konflik Masyarakat dan Negara

Hanif juga menegaskan pentingnya perlindungan kawasan karst dalam kebijakan lingkungan daerah.

“Bencana banjir yang terjadi akhir Maret lalu harus menjadi peringatan. Karst bukan hanya batu. Ia menyimpan air, menopang kehidupan, dan mencerminkan keseimbangan alam,” jelas dia.

Ia menjelaskan tentang Peraturan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Nomor 2 tahun 2025 tentang Imbal Jasa Lingkungan Hidup. Bahwa para petani Gari yang telah berkontribusi dalam merawat karst dan melakukan penghijauan, sepatutnya mendapat imbalan jasa.

Baca juga: Ironis, Hari Bumi 2025 Masih Ada Puluhan Ribu Lubang Tambang Batu Bara di Kalimantan Timur

“Sudah ada aturan hukumnya. Ini wujud apresiasi pemerintah terhadap budi baik warga merawat alam,” lanjut dia.

Rekomendasinya, KLH/BPLH mendorong Pemda Gunungkidul segera menyusun dan menetapkan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) yang memasukkan perlindungan ekosistem karst berdasarkan daya dukung, daya tampung, dan nilai jasa lingkungannya.

Baca juga: Teknologi IPHA Hemat Air dan Meningkatkan Produktivitas Padi, Tapi Rentan Hama Tikus

Kunjungan kerja tersebut diakhiri dengan dialog bersama masyarakat dan kelompok pengelola yang memperlihatkan sinergisitas antara pemerintah dan rakyat untuk melahirkan solusi konkret yang inklusif. Sebab Gunungkidul bukan sekadar lokasi pemulihan lingkungan, melainkan diklaim sebagai titik awal lahirnya model pembangunan berkelanjutan yang mengakar pada nilai lokal dan kolaborasi lintas sektor.

“Kami ingin model seperti ini bukan hanya berhenti di sini, tapi bisa ditiru di tempat lain. Karena bangsa ini butuh lebih banyak kisah sukses yang dimulai dari desa,” kata Hanif. [WLC02]

Sumber: Kementerian LH

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Kabupaten Gunungkidulkarst Gunung Sewukawasan karst GunungidulMenteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol NurofiqPasar Argo Wijiltambang batu gamping

Editor

Next Post
Ilustrasi penelitian tentang keanekaragaman hayati. Foto UGM.

Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati UGM yang Pertama di Asia

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media