Wanaloka.com – Gunung Kamojang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dipilih menjadi destinasi ekskursi yang diikuti lima peserta dari Program Studi Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) berkolaborasi dengan Program Studi Magister Rekayasa Pertambangan ITB, Rabu, 18 Desember 2024 lalu. Sebab ada potensi dan manifestasi panas bumi.
Potensi tersebut sudah dioptimalkan pemerintah melalui proses produksi secara masif yang dilakukan Pertamina Geothermal Energy untuk pemanfaatan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Selain itu, Gunung Kamojang menjadi tempat ideal untuk mendapatkan gambaran proses panas bumi menjadi sumber energi listrik dengan kondisi geologinya.
Kondisi geologi ini yang menjadi atensi mahasiswa untuk lebih mengenal potensi panas bumi yang besar di Indonesia. Mengingat kondisi geologi Indonesia mendukung dan lokasi Indonesia berada di “ring of fire” sehingga dapat diperkirakan energi ini akan banyak dimanfaatkan pada masa depan.
Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Ancam Jawa Tengah Hingga Februari 2025
Dosen pengampu Budi Sulistijo mengajak mahasiswa menuju Kawah Gunung Guntur untuk mengamati proses erupsi dan hasil letusan gunung api yang berpotensi membawa panas bumi. Mahasiswa mendapatkan gambaran zona alterasi (ubahan) dan produk hasil letusan baik dari piroklastik maupun batuan laharik.
Selanjutnya, mahasiswa menuju Gunung Kamojang untuk melakukan kegiatan lapangan dengan melakukan pengukuran pH, kandungan unsur trace element panas bumi. Juga kegiatan untuk mengidentifikasi panas bumi dengan membakar semacam kertas. Nantinya akan terjadi gumpalan asap tebal di sekitar pembakaran karena adanya tekanan yang rendah sekitar pembakaran dan memungkinkan gas panas bumi berpindah menuju tekanan yang lebih rendah.
Discussion about this post