Wanaloka.com – Di pekan ketiga April 2025, bencana hidrometeorologi berupa tanah longsor dan banjir terjadi di sejumlah wilayah kabupaten di empat provinsi. Dampak bencana hidrometeorologi ini menyebabkan kerusakan rumah penduduk, fasiltas umum dan ratusan warga terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebutkan bencana hidrometeorologi terjadi sejak Senin,14 April 2025 hingga Rabu,16 April 2025.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, terutama pada masa transisi musim atau pancaroba.
“Menyikapi masih adanya potensi bahaya hidrometeorologi basah, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap siap siaga dan waspada. Sedangkan menghadapi transisi musim atau pancaroba, potensi bahaya yang mungkin dihadapi di antaranya angin puting beliung. Warga dapat melakukan upaya mitigasi dan pencegahan, seperti penguatan struktur atap atau pun memotong ranting pohon di sekitar rumah,” kata Muhari pada Rabu, 16 April 2025.
Baca Juga: Gempa Dangkal 5,6 Magnitudo Guncang Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara
Bencana longsor di Desa Kadur dan Pamoroh, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur pada Selasa, 15 April 2025, menyebabkan kerusakan rumah warga dan infrastruktur.
“Tidak ada laporan korban jiwa, namun tercatat kerusakan ringan terjadi pada tujuh rumah warga rusak ringan, satu unit fasilitas pendidikan, dan tempat usaha. Jaringan listrik terputus di wilayah terdampak,” sebut Muhari.
Di Provinsi Sulawesi Tengah, dampak bencana banjir yang terjadi di dua kabupaten, Donggala dan Parigi Moutong, menyebabkan ratusan rumah warga terdampak dan dua jembatan terputus.
Banjir di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, menurut BNPB, terjadi di sembilan desa di Kecamatan Bnawa Selatan, sebanyak 187 kepala keluarga terdampak.
Discussion about this post