Sabtu, 12 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Empat Warga Indonesia Ajukan Gugatan Iklim terhadap Perusahaan Semen Swiss

Banjir rob terhitung telah melanda Pulau Pari hingga lima kali. Kondisi itu tak lepas dari krisis iklim akibat aktivitas perusahaan semen asal Swiss.

Jumat, 3 Februari 2023
A A
Banjir rob di Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan akhir 2022. Foto pulauseribu.jakarta.go.id.

Banjir rob di Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan akhir 2022. Foto pulauseribu.jakarta.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Sudah lima kali banjir merendam rumah Arif di Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Jakarta sepanjang 2021. Bahkan air yang masuk ke rumahnya di penghujung 2021 telah menyebabkan kerusakan besar.

“Semakin parah setiap tahun,” kata Arif, 52 tahun, nelayan sekaligus mekanik.

Banjir itu berasal dari luapan air laut. Mengingat permukaan laut naik, ombak semakin tinggi, dan musim pun tidak bisa diprediksi akibat krisis iklim.

“Pulau menjadi semakin sering dihantam banjir rob,” ungkap Arif.

Baca Juga: KLHK Siap Tuntaskan Masalah Sampah 2025 Lewat Hari Peduli Sampah 2023

Kondisi tersebut mengancam mata pencaharian Arif berikut 1.500 orang yang tinggal di Pulau Pari. Meskipun mereka tidak melakukan apa pun yang berkontribusi pada krisis iklim.

Lantas bagaimana perjuangan mereka mencari keadilan bagi warga Pulau Pari?

Juli 2022, empat warga Pulau Pari, yakni Arif, Asmania, Mustaghfirin, dan Edi berangkat ke Kota Zug, Swiss yang menjadi lokasi Kantor Pusat Holcim. Mereka datang untuk melawan ketidakadilan dengan mengajukan konsiliasi atau mediasi. Namun selama proses konsiliasi, Holcim tidak menunjukkan keseriusan untuk menanggapi keresahan mereka. Lantaran itu pula, keempat penggugat itu mengajukan gugatan peradilan terhadap korporasi atas nama seluruh warga Pulau Pari di Pengadilan Wilayah Zug pada 30 Januari 2023.

Baca Juga: Ini Isi Kebijakan Satu Peta yang Jadi Tanggung Jawab Badan Geologi

“Keberadaan kami terancam. Kami ingin mereka yang bertanggung jawab sekarang dan segera mengambil tindakan,” kata Asmania.

Bagian Gerakan Dunia
Sidang konsiliasi pada Oktober 2022 berakhir tanpa hasil. Kini, empat warga Indonesia yang terancam keberadaannya itu menggugat Holcim ke pengadilan. Mereka menuntut ganti rugi atas krisis iklim yang mereka derita, kontribusi finansial untuk penanggulangan banjir, serta pengurangan emisi CO2 Holcim secara cepat.

Gugatan terhadap Holcim adalah bagian dari gerakan dunia, meskipun hanya gugatan iklim kedua kasus yang diajukan oleh orang-orang yang terkena dampak di negara selatan (Global South). Tidak hanya menuntut Holcim untuk memikul tanggung jawab sejarah, tetapi juga tanggung jawab masa depan dengan meminta perusahaan untuk mengurangi emisinya dengan cepat.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: banjir robgugatan iklimHolcimkrisis iklimpemanasan globalPerjanjian Iklim Paris 2015perubahan iklimPulau SeribuWalhi

Editor

Next Post
Gempa dangkal guncang empat Pulau Indonesia sejak Kamis malam, 2 Februari 2023 hingga Jumat pagi, 3 Februari 2023. Foto tangkap layar Google Earth, episenter gempa dangkal di Pulau Morotai, Maluku Utara.

Analisis Gempa Dangkal di Pulau Indonesia hingga Jumat 3 Februari 2023

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media