Baca Juga: Selamatkan Hutan Damar, KTH Kofarwis Dianugerahi Kalpataru 2022
“Marilah meningkatkan peran masing-masing untuk membangun dan menyelamatkan hutan menuju cita-cita mulia, yaitu hutan lestari untuk kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan,” kata Alue.
Lomba dan Apresiasi Wana Lestari diselenggarakan setiap tahun menjelang Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan. Lomba Wana Lestari merupakan metode penyuluhan untuk menilai prestasi perorangan, kelompok atau aparatur pemerintah dalam memberdayakan dan mengubah perilaku masyarakat di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Sedangkan Apresiasi Wana Lestari adalah penilaian prestasi yang dicapai berdasarkan inisiatif dan partisipasi dalam pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
Baca Juga: 15 Pembicara dari 6 Negara Bahas Tantangan Dunia Kehutanan
Para pemenang delapan kategori lomba dan empat kategori apresiasi Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun 2022, meliputi:
- Tri Andik Setyawan, Penyuluh Kehutanan PNS pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah;
- Jais, Penyuluh Kehutanan Swadara Masyarakat (PKSM), Desa Rejosari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur;
- Kelompok Tani Hutan (KTH) Kepuh, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur;
- Slaman, Kader Konservasi Alam (KKA) Provinsi Jawa Timur;
- Gempa Adventure, Kelompok Pecinta Alam (KPA) Provinsi Jawa Barat;
- Gapoktan Sumber Kahuripan, Pemegang Izin Usaha Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) Desa Martadah, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan;
- LPHD Way Kalam, Pengelola Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD), Desa Way Kalam, Kecamatan Panengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung;
- Mha Uma Saureinu, Pengelola Hutan Adat, Desa Saureinu, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat;
- Sutomo, Polisi Kehutanan (Polhut) Trengginas, Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Kalimantan, Pontianak Provinsi Kalimantan Barat;
- Ustadz Maulana, Polisi Kehutanan (Polhut) Tangguh pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat;
- Rudi Windra Darisman, Polisi Kehutanan (Polhut) Inovatif, pada Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Kalimantan, Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah;
- Suharno Eka Saputra, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sumatera, Seksi Wilayah II Mako Jambi;
- Decha Sera Mahardhika, Manggala Agni pada Daops MA Kalimantan XII/Paser pada Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Kalimantan, Daops MA Kalimantan XII/Paser dan
- Sudiro, Masyarakat Peduli Api (MPA) pada Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. [WLC02]
Sumber: ppid.menlhk.go.id
Discussion about this post