Wanaloka.com – Tantangan dunia kehutanan bukanlah persoalan satu atau dua negara saja, melainkan masalah bersama. Solusinya adalah meningkatkan peran dan partisipasi generasi muda di dunia untuk mengelola dan melestarikan hutan. Berangkat dari persoalan tersebut, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University menyelenggarakan The 3rd International Summer Course on Forestry and Environment bertajuk “Sustainable Forest and Environmental Management in New Normal Era: Conservation, Biodiversity, and Culture (ForSC2022)” secara daring pada 1 Agustus 2022.
Salah satu narasumber dari University of Maryland, Prof. Mark menyampaikan ada tiga tantangan untuk menciptakan karbon yang fungsional dan kredibel untuk lahan gambut Indonesia. Yakni mendeteksi kebakaran dan pemetaan area yang terbakar, memperkirakan volume dan massa biomassa yang dikonsumsi api, serta mengukur faktor emisi yang relevan.
“Kalau ketiga informasi dasar ini diketahui, penilaian efektivitas mitigasi dapat dilakukan,” kata Mark.
Baca Juga: Kisah Dosen-dosen IPB Pulang Kampung Melestarikan Hutan dan Lingkungan
Sementara perwakilan Global Foundation, Dr. Pranab J. Patar menambahkan, keberlanjutan akan tercapai apabila tiga aspek sosial, ekonomi dan lingkungan terpenuhi. Pemenuhan ini akan menuju capaian holistik untuk lingkungan dan manajemen konservasi yang baik.
“Akan tercipta solusi berbasis alam, produk, teknologi, dan layanan ramah lingkungan, gaya hidup tanpa limbah, pertanian alami, dan meningkatkan stok karbon,” papar Pranab.
Sedangkan Wakil Rektor IPB University Bidang Internasionalisasi, Kerjasama dan Hubungan Alumni, Prof. Dodik Ridho Nurrochmat sebagai pembicara kunci dengan tema The Role of Youth for Sustainable Forest Management.
Discussion about this post