Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Exploitasia, Banteng Jawa Betina Lahir di Pusat Reintroduksi Banteng Jawa Pangandaran

Program reintroduksi ini bertujuan untuk meningkatkan populasi Banteng Jawa dengan keragaman genetik lebih baik yang diambil dari populasi terpisah di beberapa Taman Nasional di Jawa.

Minggu, 27 Juli 2025
A A
Banteng Jawa betina lahir di di Pusat Reintroduksi Banteng Jawa Pangandaran, Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Jawa Barat, 27 Juli 2025. Foto Dok. Kementerian Kehutanan.

Banteng Jawa betina lahir di di Pusat Reintroduksi Banteng Jawa Pangandaran, Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Jawa Barat, 27 Juli 2025. Foto Dok. Kementerian Kehutanan.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Seekor Banteng Jawa (Bos javanicus javanicus) lahir di Pusat Reintroduksi Banteng Jawa Pangandaran, Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Kabupaten Pangandaran Jawa Barat, Minggu, 27 Juli 2025. Bayi Banteng Jawa ini diperkirakan lahir pada pukul 06.00 WIB dari Induk Banteng Uchi.

Induknya adalah banteng yang dilepasliarkan Menteri Kehutanan bersama tiga individu lainnya ke habitat alami bersamaan dengan peresmian Pusat Rerintroduksi Banteng Jawa Pangandaran pada 11 Desember 2024. Kelahiran ini merupakan kelahiran pertama kali Banteng Jawa yang berhasil dikembangbiakkan di Pusat Reintroduksi Banteng tersebut.

Pusat Rerintroduksi Banteng Jawa Pangandaran ini memiliki konsep pengembangbiakan semi alami dua pasang atau empat individu Banteng Jawa. Indukan Banteng Jawa berasal dari tiga lembaga konservasi, yaitu satu individu betina Bernama Uchi dari Taman Safari Indonesia Bogor; satu individu betina bernama Bindi dari Taman Safari Indonesia Prigen; serta dua individu jantan bernama Bejo dan Senta dari Taman Safari Indonesia Gianyar Bali.

Baca juga: Varietas Padi IPB 11S Bepe Cocok Ditanam di Lahan Dekat Pantai

Program reintroduksi ini bertujuan untuk meningkatkan populasi Banteng Jawa dengan keragaman genetik lebih baik yang diambil dari populasi terpisah di beberapa Taman Nasional di Jawa. Sekaligus menandai kembalinya Banteng Jawa ke habitat aslinya setelah dinyatakan punah di kawasan Pananjung Pangandaran pada 2023.

Pusat Reintroduksi Banteng Jawa Pangandaran berada di kawasan seluas kurang lebih 5 Ha. Keempat Banteng Jawa tersebut dipantau oleh sembilan petugas di lapangan yang menjaga dan memelihara satwa. Mulai dari pemberian pakan, pemberian nutrisi tambahan, pengecekan kesehatan satwa, pengecekan masa birahi, pemeliharaan kondisi kandang, serta pemeliharaan kondisi padang gembala dan pagar.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: banteng jawaBBKSDA Jawa BaratKabupaten PangandaranKementerian KehutananPusat Reintroduksi Banteng Jawa Pangandaran

Editor

Next Post
Kelomang. Foto Dok. BRIN.

Kelomang Menjadi Indikator Kesehatan Lingkungan Laut

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media