Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Fakultas Teknik UGM Sulap Batu Bara Jadi Asam Humat yang Suburkan Tanah

Asam humat adalah salah satu dari tiga komponen penyusun humus atau tanah yang memiliki tingkat kesuburan tinggi.

Rabu, 27 Desember 2023
A A
Ilustrasi asam humat. Foto bisatani.com.

Ilustrasi asam humat. Foto bisatani.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, bahwa per November 2023, produksi batu bara mengalami kenaikan hingga 627,24 juta ton. Pemerintah berencana mengekspor produksi batu bara tersebut di tengah merosotnya harga pasar batu bara. Apalagi jenis batu bara yang diproduksi di Indonesia masih tergolong berkalori rendah dan mempunyai nilai jual rendah pula.

Tim peneliti dari Fakultas Teknik UGM berhasil menyulap senyawa batu bara dari Peranap, Riau yang berkalori rendah menjadi produk asam humat yang bernilai jual tinggi. Asam humat merupakan salah satu dari tiga komponen penyusun humus atau tanah yang memiliki tingkat kesuburan tinggi. Umumnya, asam humat didapat hanya dari ekstraksi pelapukan bahan organik dalam humus. Namun hasil penelitian Prof. Ferian Anggara dan tim berhasil menemukan senyawa pembentuk asam humat dari hasil pengolahan batu bara berkalori rendah. Asam humat yang didapatkan memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah bagi tumbuhan.

Riset Ferian mengungkapkan, ekstraksi satu ton batu bara Peranap mampu menghasilkan 50 persen asam humat atau setara dengan 500 kilogram. Proses pengolahan batu bara dari grinding, ekstraksi, hingga drying mampu menghasilkan beberapa produk humat. Produk pertama asam humat didapatkan kadar 45,12 persen dry basis dan kadar air sebesar 11,65 persen. Lalu produk samping yang juga didapatkan berupa asam fulvat cair dan briket. Dengan begitu, sisa pengolahan juga dapat berupa batu bara dengan jumlah kalori yang signifikan.

Baca Juga: Cawapres Dukung Ekonomi Ekstraktif, Walhi: Gagal Perbaiki Kualitas Lingkungan Hidup

“Perlu ditekankan, asam humat ini bukan pupuk. Ketika proses pemupukan terjadi secara masif, tanah cenderung akan keras nantinya. Artinya, tidak hanya pupuk yang dibutuhkan tanah, tapi juga pembenah tanah dalam hal ini humus. Dan asam humat ini adalah humusnya yang memberikan unsur karbon yang memberi banyak fungsi,” ucap Ferian.

Manfaat asam humat dalam humus bagi lahan media tanam antara lain adalah meningkatkan penyerapan unsur hara, retensi air, dan meningkatkan kapasitas pertukaran kation. Tak hanya itu, ketika tanah sudah menjadi keras dan jenuh, asam humat mampu memberikan kemampuan permeabilitas untuk mengeluarkan senyawa yang tidak dibutuhkan.

“Nantinya, tanah itu tidak menjadi keras, tapi memiliki kegemburan tertentu. Jadi penetrasi udara, penetrasi karbon nantinya bisa ada di situ sebagai satu simbiosis, sehingga tanaman bisa bertumbuh baik,” tambah Ferian.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: asam humatbatu baraFakultas Teknik UGMKementerian ESDMkesuburan tanahpenyusun humus

Editor

Next Post
Pusat gempa dangkal di Selatan Jawa Barat, Garut dan Tasikmalaya magnitudo 5,5 pada Kamis, 28 Desember 2023. Foto Google Earth berdasarkan koordinat BMKG.

Gempa Dangkal Garut dan Tasikmalaya Dipicu Aktivitas Penyesaran

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media