Baca juga: Telur Ayam yang Dibuahi Pejantan Tidak Layak Konsumsi
Langkah ini dilakukan bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana geo-hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang dapat meningkat seiring masuknya puncak musim hujan. BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem dan dampaknya terhadap aktivitas harian, khususnya di wilayah dengan curah hujan tinggi.
“Koordinasi lintas sektor dan peningkatan kesiapsiagaan menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana yang dipicu cuaca ekstrem,” tegas Faisal.
Harus berkolaborasi
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo menegaskan pentingnya kesiapsiagaan seluruh elemen pemerintah menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang meningkat. BMKG telah memperingatkan, intensitas hujan di berbagai wilayah Indonesia akan meningkat signifikan dan berpotensi menimbulkan bencana banjir serta tanah longsor di beberapa daerah. Ia menekankan pentingnya langkah mitigasi dan kesiapan dari seluruh jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Baca juga: Puncak Musim Hujan November 2025 hingga Februari 2026, Siaga Cuaca Ekstrem
“Ini bukan sekadar informasi, melainkan tanggung jawab bersama. Kami harus bekerja secara terkoordinasi dan tidak boleh berjalan sendiri-sendiri,” kata Dudy.
Perlu ada kolaborasi antarinstansi, antara pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, dan masyarakat sangat diperlukan agar penanganan di lapangan dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan efektif. Menurut Dudy, Presiden juga memberi arahan agar pemerintah selalu hadir dan tanggap dalam menghadapi kondisi darurat.
“Kami mungkin tidak dapat sepenuhnya mengendalikan alam, namun dapat memastikan infrastruktur yang sudah dibangun mampu bertahan dan berfungsi dengan baik dalam menghadapi tantangan alam tersebut,” imbuh dia. [WLC02]
Sumber: BMKG







Discussion about this post