Minggu, 16 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Curah Hujan Tinggi, Waspada Permukiman di Dekat Sungai dan di Pegunungan

Rabu, 5 November 2025
A A
Ilustrasi banjir. Foto Hermann/pixabay.com.

Ilustrasi banjir. Foto Hermann/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Perubahan iklim global dapat memicu berbagai dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satunya peningkatan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor. Keduanya merupakan bencana alam yang mendominasi dan terjadi setiap tahun yang dipicu hujan berlebihan.

“Kondisi ini diperparah dengan curah hujan dengan intensitas tinggi,” ucap Dosen Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM, Prof. Wahyu Wilopo, Rabu, 5 November 2025.

Sementara berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan selama puncak musim hujan dari November hingga Desember 2025 sangat tinggi pada kisaran di atas 150 milimeter per dasarian berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Baca juga: Fenomena La Nina Lemah Diprediksi Bertahan Hingga Maret 2026

BMKG juga mencatat 45 kejadian bencana cuaca ekstrem yang didominasi dengan hujan lebat dan angin kencang mengakibatkan banjir, dan tanah longsor di berbagai daerah dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut Wahyu, daerah yang memiliki ancaman terbesar dalam mengalami bencana banjir adalah daerah yang dekat sungai atau saluran air serta daerah-daerah yang mempunyai ketinggian lebih rendah dari permukaan air laut. Beberapa di antaranya yaitu Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, dan lainnya.

Sedangkan daerah yang memiliki ancaman bencana longsor adalah daerah pegunungan yang mempunyai lereng sedang sampai curam yang tersusun dari material tanah atau batuan yang sudah lapuk dan tebal, serta banyaknya beban diatas lereng. Seperti daerah pegunungan di pulau Kalimantan dan Sulawesi serta pegunungan-pegunungan lain.

Baca juga: Banjir Bandang Nduga, 15 Orang Tewas dan 8 Orang Dalam Pencarian

“Prinsipnya, daerah yang rentan longsor, aman dari banjir. Yang rentan banjir, aman dari longsor,” ujar dia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: banjir dan longsorBMKGcurah hujan tinggiperubahan iklimTeknik Geologi Fakultas Teknik UGM

Editor

Next Post
Kebun sagu. Foto agrotek.id.

Atasi Ketergantungan Pangan, Komisi IV Minta Sagu Kembali Jadi Makanan Pokok Papua

Discussion about this post

TERKINI

  • Tim gabungan melakukan operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 14 November 2025. Foto Istimewa.Tanah Longsor di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan
    In Bencana
    Jumat, 14 November 2025
  • Koalisi Gerakan Tani desak PT Palma Group dicabut izinnya. Foto Istimewa.Warga Pulubala Dikriminalisasi, Mendesak Izin Perusahaan Sawit Dicabut
    In News
    Kamis, 13 November 2025
  • Tambak udang yang dikeringkan di pesisir Lampung. Foto Istimewa.KKP Klaim Sertifikasi Udang Bebas Cs-137, Petambak Lampung Lapor Harga Masih Anjlok
    In News
    Rabu, 12 November 2025
  • Dampak cuaca ekstrem, hujan lebat memicu banjir setinggi 2 meter di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat pada Rabu 5 Oktober 2022. Foto Dok BNPB.Cuaca Ekstrem, Bencana Hidrometeorologi Landa Sejumlah Provinsi Satu Orang Tewas
    In Bencana
    Selasa, 11 November 2025
  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media