Sabtu, 12 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Garinda Alma: 6M Plus 1S Antisipasi Gangguan Pernafasan Akibat Polusi Udara

Gangguan saluran pernafasan dan organ tubuh menjadi dampak polusi udara. Ada tips-tips yang bisa diterapkan untuk mengantisipasinya.

Senin, 11 September 2023
A A
Dokter Spesialis Paru, Garinda Alma Duta. Foto fk.unair.ac.id.

Dokter Spesialis Paru, Garinda Alma Duta. Foto fk.unair.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Masyarakat tengah menghadapi persoalan polusi udara yang terus merebak. Ada dua jenis polusi udara, yakni kelompok gas dan partikulat atau debu yang terbagi menjadi tiga berdasarkan ukuran. Setiap partikulat (particulate matter/PM) memiliki karakteristik berbeda. Ada partikel kasar dengan diameter kurang dari 10 mikrometer, partikel halus berukuran 2,5 mikrometer, dan partikel nano yang kurang dari 0,1 mikrometer.

“PM2.5 adalah polutan yang tidak terlihat secara kasat mata, tapi sangat berbahaya,” kata Dosen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Dokter Spesialis Paru, Garinda Alma Duta pada 8 September 2023.

Partikel tersebut menjadi komponen pengukuran indeks kualitas udara mengacu pada standar World Health Organization (WHO). Semakin tinggi level PM2.5 menunjukkan kualitas udara di suatu wilayah semakin buruk. Kategorisasi tersebut ditandai dengan warna hijau (kurang dari 12 µg/m³), kuning (12-35,4 µg/m³), oranye (35,5-55,4 µg/m³), merah (55,5-150,4 µg/m³), ungu (150,5-250,4 µg/m³), serta ungu tua (lebih dari 250,5 µg/m³).

Baca Juga: Kontribusi PLTU Swasta dalam Polusi Udara, KLHK Terapkan Sanksi Berlapis

Bahaya Polusi Udara
Polusi udara yang terhirup manusia dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi organ tubuh, terutama paru. Polutan dapat menyerang saluran pernapasan hingga peredaran darah. Akibat jangka pendek adalah marak penyakit rhinitis, faringitis, laringitis, dan penurunan kekebalan tubuh.

“Ketika pertahanan tubuh melemah, tidak hanya iritasi, tapi juga infeksi pada organ pernapasan sehingga terjadi disfungsi. Efek lainnya seperti keluhan mata berair, mata merah, atau bersin,” terang dokter yang bertugas di RSUD dr Soetomo itu.

Dampak jangka panjang, polusi udara dapat menyebabkan peningkatan kasus penyakit paru kronik, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma, dan serangan jantung. Bahkan, berpotensi mengganggu tumbuh kembang janin pada ibu hamil yang berujung pada stunting.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: 6M + 1SDokter Spesialis ParuFK UnairGarinda Alma DutaPM2.5polusi udarasaluran pernafasan

Editor

Next Post
Kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara ASEAN dalam Pembukaan KTT ASEAN ke-43. Foto Zabur Karuru/gallery.asean2023.id

Catatan Masyarakat Sipil: KTT ASEAN 2023 Jadi Episentrum Krisis

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media