Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Gunanti, Ayo Kolaborasi Shelter dan Animal Welfare untuk Hewan Terlantar

Lima prinsip dasar kesejahteraan hewan adalah hewan harus bebas dari rasa lapar dan haus, ketidaknyamanan, sakit, ketakutan, serta dapat mengekspresikan perilaku alaminya.

Rabu, 14 Mei 2025
A A
Guru Besar Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Prof. Gunanti. Foto Dok. IPB University.

Guru Besar Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Prof. Gunanti. Foto Dok. IPB University.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Guru Besar Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, Prof. Gunanti menyatakan, kesejahteraan hewan terlantar, seperti kucing, anjing dan hewan lainnya yang hidup di jalanan, menjadi isu yang semakin mendesak di Indonesia. Banyak dari hewan tersebut hidup tanpa perlindungan, makanan yang layak, dan rentan terhadap penyakit.

Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University mengambil peran aktif dalam mengatasi persoalan ini, baik melalui pendidikan, layanan medis, maupun peningkatan kesadaran masyarakat.

Namun hingga saat ini belum tersedia data pasti jumlah hewan terlantar di Indonesia. Beberapa mitra masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi telah membentuk shelter untuk menampung dan merawat hewan-hewan ini.

Baca juga: Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Binaya Dilanjutkan Hingga 19 Mei 2025

“Kalau tertampung di shelter, hewan-hewan tersebut akan mendapatkan perawatan yang layak, asupan pakan dan minum yang memadai, serta vaksinasi lengkap, sehingga kondisi kesehatannya dapat terjaga dengan baik,” ujar dia.

Sebagai bentuk kontribusi, program Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) SKHB IPB University rutin melakukan sterilisasi terhadap hewan-hewan dari shelter, di bawah pengawasan dosen pembimbing.

“Kami sering bekerja sama untuk melakukan sterilisasi, baik hewan jantan maupun betina,” kata Direktur Rumah Sakit Hewan dan Pendidikan (RSHP) IPB University itu.

Baca juga: Makanan Tambahan dengan Daun Kelor, Gizi Balita Stunting di Gunungkidul Alami Perbaikan

Program itu dilakukan mahasiswa PPDH di Divisi Bedah dan Radiologi untuk mengendalikan populasi hewan terlantar. Jika tidak ada yang mengadopsi, maka hewan-hewan tersebut dikembalikan ke lokasi semula dalam kondisi sudah disteril agar tidak berkembang biak.

Dari sisi medis, kondisi kesehatan hewan terlantar sangat memprihatinkan. Gunanti menyebut bahwa hewan-hewan ini umumnya menderita penyakit kulit akibat infeksi jamur, scabies, atau demodeks, serta penyakit infeksi serius seperti rabies, parvovirus, dan distemper.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: animal welfareGuru Besar Kedokteran Hewan dan Biomedis Prof. Gunantihewan terlantarIPB University

Editor

Next Post
Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dilanda bencana hidrometeorologi, banjir bandang pada Selasa, 13 Mei 2025. Foto BPBD Lumajang.

Bencana Hidrometeorologi Landa Pulau Jawa dan Sulawesi Menelan Korban Jiwa

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media