Wanaloka.com – Guru Besar Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, Prof. Gunanti menyatakan, kesejahteraan hewan terlantar, seperti kucing, anjing dan hewan lainnya yang hidup di jalanan, menjadi isu yang semakin mendesak di Indonesia. Banyak dari hewan tersebut hidup tanpa perlindungan, makanan yang layak, dan rentan terhadap penyakit.
Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University mengambil peran aktif dalam mengatasi persoalan ini, baik melalui pendidikan, layanan medis, maupun peningkatan kesadaran masyarakat.
Namun hingga saat ini belum tersedia data pasti jumlah hewan terlantar di Indonesia. Beberapa mitra masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi telah membentuk shelter untuk menampung dan merawat hewan-hewan ini.
Baca juga: Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Binaya Dilanjutkan Hingga 19 Mei 2025
“Kalau tertampung di shelter, hewan-hewan tersebut akan mendapatkan perawatan yang layak, asupan pakan dan minum yang memadai, serta vaksinasi lengkap, sehingga kondisi kesehatannya dapat terjaga dengan baik,” ujar dia.
Sebagai bentuk kontribusi, program Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) SKHB IPB University rutin melakukan sterilisasi terhadap hewan-hewan dari shelter, di bawah pengawasan dosen pembimbing.
“Kami sering bekerja sama untuk melakukan sterilisasi, baik hewan jantan maupun betina,” kata Direktur Rumah Sakit Hewan dan Pendidikan (RSHP) IPB University itu.
Baca juga: Makanan Tambahan dengan Daun Kelor, Gizi Balita Stunting di Gunungkidul Alami Perbaikan
Program itu dilakukan mahasiswa PPDH di Divisi Bedah dan Radiologi untuk mengendalikan populasi hewan terlantar. Jika tidak ada yang mengadopsi, maka hewan-hewan tersebut dikembalikan ke lokasi semula dalam kondisi sudah disteril agar tidak berkembang biak.
Dari sisi medis, kondisi kesehatan hewan terlantar sangat memprihatinkan. Gunanti menyebut bahwa hewan-hewan ini umumnya menderita penyakit kulit akibat infeksi jamur, scabies, atau demodeks, serta penyakit infeksi serius seperti rabies, parvovirus, dan distemper.
Discussion about this post