Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Haryono Budi Santosa: Limbah Nuklir Fukushima Aman Dibuang ke Laut

Pembuangan limbah nuklir Fukushima ke laut dikecam banyak negara. Mengapa pakar nuklir UGM menilai aman?

Selasa, 12 September 2023
A A
Dosen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM, Dr. Haryono Budi Santosa. Foto ugm.ac.id.

Dosen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM, Dr. Haryono Budi Santosa. Foto ugm.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

“Nah air yang digunakan itu tidak bisa serta merta dibuang ke laut, karena jelas-jelas terkontaminasi radioaktif. Melainkan air itu ditampung terus menerus, hingga reaktor mendingin,” papar Haryono.

Baca Juga: Kontribusi PLTU Swasta dalam Polusi Udara, KLHK Terapkan Sanksi Berlapis

Tampungan itu sampai sekitar 1000 tangki lebih dengan ukuran tangki 1000 meter kubik. Setelah berhasil diatasi, akumulasi air yang terkontaminasi masih ada. Akhirnya, sesuai dengan sifat radioaktif yang meluruh dengan waktu, tingkat radiasi air yang terakumulasi itu juga menurun.

Untuk meluruhkan kandungan radioaktif dalam air secara alami membutuhkan waktu yang lama. Lahan untuk penyimpanan air tersebut akan digunakan kembali, sehingga Pemerintah Jepang menerapkan ALPS (Advanced Liquid Processing System) untuk mengupayakan air olahan itu bisa dilepas ke lautan.

“Proses ini berhasil membersihkan sekitar 62 jenis radioaktif. Nah, setelah itu kan masih ditampung. Problemnya muncul di sini,” kata Haryono.

Baca Juga: Kisah Heroik Perempuan Panglima Angkatan Laut Malahayati di Panggung Teater

Masalah yang dimaksud adalah sistem yang ada sampai saat ini belum bisa membersihkan tritium (H3). Namun bisa membersihkan kontaminan radioaktif yang lain. Sifat tritium seperti air, bergantung dengan air. Persoalannya, tritium adalah radioaktif, sehingga konsentrasi tritium di lingkungan itu harus sangat dibatasi, karena mampu menghasilkan radiation sickness.

Sementara batas kandungan tritium pada cairan menurut ketetapan WHO adalah 10.000 btr/liter. Berdasarkan aturan tersebut, Jepang justru mengambil batasan operasional jauh lebih kecil, yaitu 1.500 btr/liter. Proses peluruhan kandungan radioaktif telah diawasi ketat organisasi IAEA selama bertahun-tahun. Pun ketika proses pelepasan air ke lautan dilaporkan bahwa kandungan tritium tidak signifikan hingga tiga meter dari garis pantai.

“Jadi dapat disimpulkan, pelepasan air olahan bekas pendinginan PLTN Fukushima tidak mengganggu ekosistem laut dan lingkungan,” kata Haryono. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGMHaryono Budi SantosaIAEAlimbah nuklirPLTN Fukushimazat radioaktif

Editor

Next Post
Presiden Jokowi bersaa PM Belanda Mark Rutte dalam KTT G20 di India. Foto Dok. BPMI Setpres.

Catatan Masyarakat Sipil: G20 Menambah Utang Baru Demi Transisi Energi

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media