Baca Juga: Pilihlah Bangunan Kayu karena Renewable dan Menyerap Karbon
Kalteng sebagai provinsi terluas di Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Luas wilayah Kalteng 15, 3 juta hektare, dimana 77,62 persen atau 11, 9 juta hektare wilayahnya ditunjuk sebagai kawasan hutan.
Dalam peringatan itu, Siti juga memberikan Anugerah Konservasi Alam kepada 18 penerima dari unsur perorangan, kelompok, pemerintah daerah dan badan usaha. Mereka dinilai terbukti berperan serta dalam pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan, khususnya bidang konservasi sumber daya alam dan ekosistem.
Selain itu, juga diberikan apresiasi oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) kepada 66 penerima dari perorangan, kelompok masyarakat binaan UPT Ditjen KSDAE, UPT Lingkup Ditjen KSDAE, pemerintah daerah dan badan usaha.
Baca Juga: Moratorium Izin Tambang DAS Progo, Walhi Yogya: Awal Pemulihan Lingkungan
Siti juga meluncurkan Desa Tahawa sebagai Desa Ramah Satwa sekaligus simbolis pelepasliaran satwa di Desa Tahawa. Kemudian, meluncurkan Buku 55 Taman Nasional, Penandatanganan Sampul Perangko Maskot Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, serta Penyerahan Surat Keputusan tentang Penetapan Tahura Isen Mulang Sebangau Berkah.
Rangkaian kegiatan HKAN 2023, antara lain Jambore Konservasi Alam, Pameran Konservasi Alam dan UMKM, talkshow “Sahabat Satwa untuk Alam Harmonis dan Lestari”, pelepasliaran 3 ekor elang brontok (Nisaetus cirrhatus) yang dua di antaranya merupakan pasangan, 1 ekor Enggang/Kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris) dan 1 Elang tikus (Elanus caeruleus) di hutan Desa Tahawa, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau.
Baca Juga: Varietas Padi Gamagora 7 Tahan Hama dan Tumbuh di Lahan Kering
Sebelumnya, sepasang elang brontok tersebut telah melalui rehabilitasi di Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) di Jawa Barat dan 1 elang brontok direhabilitasi di Pusat Pusat Suaka Elang Jawa (PSSEJ) di Loji Taman Nasional gunung Halimun Salak (TNGHS). Untuk Enggang Kalimantan/kangkareng perut putih dan Elang tikus berasal dari Pusat Penyelamatan Satwa BKSDA Kalimantan Tengah.
Juga penanaman 2023 bibit pohon hutan, seperti belangeran (Shorea balangeran) sebanyak 120 batang. Juga menanam tanaman jenis Multi Purposes Tree Species (MPTS) seperti petai (Parkia speciosa) sebanyak 500 batang, cempedak (Artocarpus integer) sebanyak 413 batang, jambu mete (Anacardium occidentale) sebanyak 490 batang, dan jengkol (Pithecellobium jiringa) sebanyak 500 batang, serta pentas seni dan budaya konservasi alam. [WLC02]
Sumber: PPID KLHK
Discussion about this post