Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Hutan, Penjaga Keseimbangan Air untuk Atasi Krisis Iklim

Sabtu, 15 Maret 2025
A A
Ilustrasi lahan gambut. Foto Dok. Cifor.

Ilustrasi lahan gambut. Foto Dok. Cifor.

Share on FacebookShare on Twitter

“Seperti yang telah diketahui, kebakaran lahan gambut menyebabkan kabut asap,” kata dia.

Api atau kebakaran lahan gambut tidak terjadi secara tiba-tiba. Sebelum terjadinya kebakaran, didahului dengan berkurangnya level air tanah di area lahan gambut. Dari hasil pengukuran level air, terlihat bahwa air tanah di area lahan gambut menurun dari tahun ke tahun.

Baca juga: Puncak Kemarau 2025 Diprediksi Juni-Agustus, Tak Sekering 2023

“Jika level air di lahan gambut menurun, maka akan menyebabkan sistem yang tidak stabil di area gambut. Inilah yang kemudian menyebabkan banjir di satu waktu dan kekeringan di waktu yang lain,” jelas Sulaiman.

Kondisi ini sebenarnya masih dapat diperbaiki. Hutan hujan dapat menjaga ketersediaan air tanah. Hutan menyebabkan terjadinya flying river yang membawa water vapor (uap air). Uap air ini yang akan menjaga distribusi turunnya hujan. Deforestasi akan mengganggu proses natural terjadinya flying river tersebut sehingga mengakibatkan perubahan pola hujan dan kekeringan.

Webinar Integrated Water Resource Management (IWRM) to Adapt to Climate Change merupakan kerja sama antara Komite Nasional Indonesia untuk Program IHP Unesco dan Indonesia Regional Training Centre (INA-RTC) of World Meteorological Organization.

Baca juga: Tambang Ilegal Asal Kanada Nekad Beroperasi, Warga Sangihe Tuntut Penegakan Hukum

Dalam webinar ini, Chief of Natural Sciences Unit, UNESCO Regional Office in Jakarta, Engin Koncagul, mengatakan bahwa air tanah perlu sistem pengelolaan yang baik. Penurunan level air tanah akibat eksploitasi berlebihan adalah ancaman besar bagi dunia. Padahal, ekosistem Bumi banyak yang bergantung pada air tanah.

Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Muhammad Rizal menambahkan, perubahan iklim menjadi tantangan bagi sumber daya air di Indonesia. Perubahan pola hujan membuat permasalahan seperti terlalu sedikit hujan akan menyebabkan kekeringan, sementara terlalu banyak hujan akan menyebabkan banjir. Dengan demikian diperlukan pengelolaan sumber daya air untuk memperbaiki ketahanan air di Indonesia. [WLC02]

Sumber: BRIN

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: BRINHutanhutan gambutKrisis Iklimperubahan iklim

Editor

Next Post
Ketua PP Muhammadiyah M. Busyro Muqoddas menyalurkan bantuan untuk warga Wadas terdampak PSN, 15 Maret 2025. Foto Dok. Muhammadiyah.

Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Wadas Terdampak PSN

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media