“Solusinya kami bisa bangun transmission line. Nantinya setiap potensi EBT di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi bisa kami salurkan ke pusat-pusat ekonomi,” imbuh Jokowi.
Smart grid juga akan menguatkan komitmen pemerintah dalam mengejar target bauran energi sebesar 23 persen pada tahun 2025.
“Semakin banyak EBT di negara kita, baik surya, hidro, geotermal dan angin, saya kira kalau terus konsisten dilaksanakan seperti akan sangat baik,” kata Jokowi.
Baca Juga: Gempa 7,2 Magnitudo Laut Banda Picu Tsunami Minor, Gempa Susulan Cukup Tinggi
Menteri ESDM Arifin Tasrif juga meyakini dengan pembangunan smart grid akan memberikan pemeretaan akses listrik bagi masyarakat yang tinggal di wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar).
“Teknologi Smart Grid tidak terbatas hanya pada Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saja, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk otomasi sistem kelistrikan yang efisien di daerah 3T dengan memanfaatkan energi terbarukan setempat melalui konsep Smart Micro Grid,” jelas Arifin.
Topografi Indonesia bukan dianggap sebagai hambatan bagi Pemerintah dalam menyediakan akses listrik ke masyarakat. Beberapa stategi penyediaan listrik bisa dilakukan secara on grid maupun off grid.
Baca Juga: Dulu Info Gempa Bumi Menunggu Berjam-jam, Sekarang Cepat Lewat SOP InaTEWS
Sementara Direktur Utama PT. PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan PLN akan mengusung pemanfaatan smart grid dan pembangunan jaringan transmisi antarpulau dengan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED). Strategi itu bisa meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan sebesar 75 persen atau setara 61 gigawatt (GW) hingga tahun 2040.
Strategi tersebut dilakukan melalui pembangunan green enabling transmission line yang akan menghubungkan potensi EBT di daerah terpencil dengan pusat beban listrik. Infrastruktur juga dilengkapi dengan smart grid mulai dari pembangkitan, transmisi hingga distribusi. Langkah ini menjadi solusi dari tantangan intermitensi pada pembangkit listrik, sehingga pasokan listrik dapat tetap andal dan berkelanjutan.
“Kami dapat meningkatkan penggunaan pembangkit tenaga surya dan angin dari 5 GW menjadi 28 GW hingga tahun 2040. Kami akan melakukan best effort mengeksekusi arahan Bapak Presiden. Kami siap menjalankan transisi energi demi memastikan kehidupan masa datang lebih baik,” janji Darmawan. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM
Discussion about this post