“Sebanyak 33 kepala keluarga terdampak. Total rumah rusak sebanyak 30 unit dengan rincian rumah rusak ringan 21 unit dan rusak sedang 9 unit. Sedangkan pada fasilitas pendidikan, terdapat 3 unit yang terdampak. Peristiwa ini tidak mengakibatkan adanya korban luka atau pun pengungsian,” sebut Muhari.
BPBD bersama TNI, Polri, warga dan aparat desa melakukan pembersihan material bangunan dampak bencana hidrometeorologi tersebut.
Baca Juga: Elnaya Mahadevi: Perubahan Iklim 10 Tahun Terakhir Benar-benar Drastis
Muhari mengungkapkan, peringatan dini cuaca di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada esok hari, Sabtu, 5 Februari 2022, masih berpeluang hujan lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang.
“Selain waspada dan siap siaga terhadap potensi angin kencang, pemerintah daerah dan warga perlu mengantisipasi dan mencegah dampak bencana hidrometeorologi basah lainnya, seperti banjir, banjir bandang maupun tanah longsor. Bulan Februari ini merupakan puncak musim hujan sehingga membutuhkan upaya bersama agar masyarakat terhindar dari bahaya maupun memitigasi dampak yang lebih buruk akibat bencana,” kata Muhari.
Antisipasi yang dapat dilakukan pemerintah daerah maupun warga, melakukan pemangkasan ranting pohon yang ada di sekitar rumah atau pun ruang publik, serta hindari berteduh di bawah pohon atau sekitar papan reklame. [WLC01]
Discussion about this post