Wanaloka.com – Mahasiswi Teknik Lingkungan ITB, Elnaya Mahadevi tak ingat apabila pernah mengirim karya tulisan ke Panitia Hay Festival 2021. Barulah ketika pihak panitia menghubungi, dia sadar. Bahwa karya esainya tentang perubahan iklim masuk dalam karya-karya literatur terbaik penulis dari berbagai negara. Salah satu penulis yang karyanya masuk dalam antologi karya-karya terbaik adalah pejuang iklim dunia, Greta Thunberg.
“Tema Write for Change yang diangkat Hay Festival itu yang membuatku tertarik ikut menulis,” kata Elnaya sebagaimana dilansir dari laman itb.ac.id, Selasa, 4 Januari 2022.
Tulisan Elnaya bersama karya-karya terbaik lainnya turut dibacakan dalam Conference of the Parties ke-26 (COP26). COP 26 adalah konferensi yang mempertemukan para pemimpin dunia untuk membicarakan dan menanggulangi isu perubahan iklim global. Penyelenggaraannya di Glasgow, Skotlandia pada 31 Oktober – 12 November 2021.
Baca Juga: Antisipasi Iklim Ekstrem, BMKG Muktahirkan Data Normal Hujan
Dalam tulisannya, Elnaya menuangkan pengalamannya selama tinggal di Uni Emirat Arab. Dia membandingkan kondisi iklim kedua negara, yakni UEA dan Tanah Airnya, Indonesia.
“Aku ngangkat isu ini karena memang aku benar-benar merasakan perubahan iklim yang drastis dalam waktu 10 tahun terakhir,” ungkap Elnaya.
Dia sangat berharap tulisannya bisa berdampak bagi para pembaca, terutama para pemimpin dunia yang sudah mendengarkan pembacaan isi tulisannya pada COP 26 lalu. Dia juga berharap para pemimpin dunia bisa membuat kebijakan yang tepat tentang lingkungan.
“Aku aja yang masih mahasiswa sadar dampak perubahan iklim ini sangat besar. Tentunya para pemimpin dunia bisa melihat dampak yang lebih besar juga,” imbuh Elnaya.
Baca Juga: Ini Penjelasan BMKG Soal Pesan Berantai Cuaca Dingin Awal 2022 Sebab Aphelion
Dia juga berharap, kebijakan yang dibuat tidak hanya untuk memenuhi kewajiban, tetapi memang berdasarkan data yang akurat.
Discussion about this post