“Volume yang dapat dihasilkan pada metode desalinasi sebanyak 1,5 liter per jam,” jelas Jell.
Sementara untuk memanfaatkan kabut laut menjadi air siap minum, tim menerapkan metode kondensasi. Mulanya, dipasang jaring-jaring untuk menangkap kabut. Setelah itu terjadi proses kondensasi yang membuat kabut berubah menjadi titik-titik air.
“Air yang dihasilkan sudah siap minum dan akan ditampung pada wadah yang telah disediakan,” kata mahasiswa Angkatan 2020 itu.
Baca Juga: Data Terbaru Dampak Bencana di Kota Manado
Inovasi tersebut mengantarkan tim Anita merebut posisi pertama pada gelaran Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional 2022 Politeknik Negeri Banyuwangi beberapa waktu lalu. Ke depan, tim berencana terus mengembangkan inovasinya agar dapat digunakan secara optimal, terlebih dalam hal efektivitas dan efisiensi alat.
“Kami berharap inovasi ini tidak berhenti di sini. Namun bisa dikembangkan dan mampu menebar kebermanfaatan bagi masyarakat,” harap Jell. [WLC02]
Sumber: ITS
Discussion about this post