Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ironis, Hari Bumi 2025 Masih Ada Puluhan Ribu Lubang Tambang Batu Bara di Kalimantan Timur

Perusahaan tambang dan pemerintah selalu mengklaim telah mengalokasikan dana besar untuk masyarakat dan pemulihan lingkungan. Kenyataannya itu kebohongan.

Selasa, 22 April 2025
A A
Aksi peringatan Hari Bumi 2025 di Kalimantan Timur yang mengritisi dampak industri tambang batu bara yang merusak Bumi. Foto Dok. XR Bunga Terung Kaltim.

Aksi peringatan Hari Bumi 2025 di Kalimantan Timur yang mengritisi dampak industri tambang batu bara yang merusak Bumi. Foto Dok. XR Bunga Terung Kaltim.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Hari Bumi 2025 seharusnya menjadi momen bagi XR (Extinction Rebellion) Kalimantan Timur Bunga Terung, Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam (Imapa) Universitas Mulawarman dan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) melakukan perayaan terhadap keberlanjutan dan komitmen kolektif. Baik untuk melindungi lingkungan, sumber daya alam, keberagaman energi dan masa depan bumi serta manusia dan seisi alam lainnya.

“Namun, di Samarinda, Kalimantan Timur, peringatan ini justru membawa refleksi pahit tentang dampak destruktif industri tambang batu bara yang terus merenggut nyawa dan merusak ekosistem,” kata Champaigner XR Bunga Terung Kaltim, Windasari dalam siaran pers terkait Hari Bumi 2025 yang diterima Wanaloka.com, Selasa, 22 April 2025.

Ia pun membeberkan sejumlah persoalan kerusakan Bumi yang sudah lama berlangsung akibat penambangan dan belum terselesaikan. Sejak 2001, lubang-lubang bekas tambang yang dibiarkan terbuka telah menyebabkan sedikitnya 51 manusia kehilangan nyawa akibat tenggelam. Mayoritas adalah anak-anak.

Baca juga: Rahma Widyanti, Perempuan Rimbawan yang Menjelajah di Empat Daerah

Ada ratusan lubang di Samarinda, bahkan mencapai puluhan ribu lubang di Kalimantan Timur yang dibiarkan tanpa pengawasan dan tanda peringatan apapun. Kondisi ini menunjukkan bahayanya lubang bekas tambang itu.

Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan dikenal sebagai kawasan lumbung pangan Kota Samarinda. Namun kelurahan itu sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana operasi tambang menyingkirkan lahan produksi dan sumber mata air untuk persawahan dan perikanan.

Sawah yang dulu menghijau, kini merana karena sering tergenang banjir yang membawa lumpur tambang. Dan saat hari tak hujan, sawah kekurangan air.

Baca juga: Teknologi IPHA Hemat Air dan Meningkatkan Produktivitas Padi, Tapi Rentan Hama Tikus

Ironisnya, persawahan yang dulu terkena dampak tambang kini sebagian justru bergantung pada lubang bekas tambang yang ditinggalkan untuk memenuhi kebutuhan airnya.

Makroman menjadi simbol perlawanan XR Kaltim Bunga Terung, Imapa Unmul dan Mapala UMKT kali ini adalah sebuah tragedi yang tidak hanya mencerminkan kelalaian perusahaan tambang. Melainkan juga memperlihatkan kegagalan pemerintah dalam menegakkan regulasi dan melindungi warga.

Lubang tambang yang seharusnya direklamasi malah ditelantarkan dan sekarang menjadi sarang bagi habitat buaya yang mengancam warga. Perusahaan tambang sering kali mengabaikan kewajiban mereka untuk memulihkan lahan bekas eksploitasi, sementara pemerintah memilih bungkam atau berdalih dengan alasan administrasi.

Baca juga: Jelantah, Potensial Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan untuk Pesawat Terbang

“Lubang tambang ini bukan hanya sekadar lubang di tanah. Ia adalah simbol dari ketidakadilan, ketidakpedulian, dan kebohongan besar industri ekstraktif yang terus diulang dari tahun ke tahun,” demikian pesan reflektif dari XR Kaltim Bunga Terung untuk memperingati Hari Bumi 2025 ini.

XR Kaltim Bunga Terung mencatat setiap tahun, pemerintah dan industri tambang terus menjanjikan perbaikan kebijakan pertambangan yang baik dan reklamasi yang lebih efektif. Faktanya, kebanyakan langkah tersebut hanya berupa formalitas yang tidak memberikan dampak nyata dan sarat kebohongan.

Perusahaan tambang dan pemerintah selalu mengklaim telah mengalokasikan dana besar untuk masyarakat dan pemulihan lingkungan. Kenyataannya, semua kebohongan ini semakin mempertegas bahwa kepentingan bisnis atau mengamankan usaha lebih diutamakan daripada keselamatan warga dan keberlanjutan lingkungan.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Hari Bumi 2025Imapa Unmullubang tambangMapala UMKTtambang batu baraXR Bunga Terung

Editor

Next Post
Diskusi bertajuk Mendukung Pengesahan RUU Masyarakat Adat: Bentuk Pengakuan, Keadilan, dan Penghormatan Bagi Masyarakat Adat. Foto Istimewa.

Pengesahan RUU Masyarakat Adat Penting di Tengah Konflik Masyarakat dan Negara

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media